RADAR JABAR - Anggota Komisi I DPR RI periode 2019-2024, Christina Aryani, menyambut dengan antusias kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Ia juga turut menyambut kehadiran Paus Fransiskus di Istana Merdeka Jakarta, pada Rabu (4/9).
"Kami senang sekali ya. Ini sesuatu yang amat dinanti-nantikan, nggak hanya umat Katolik, tapi pemerintah juga," ujar Christina.
Christina menjelaskan bahwa undangan untuk Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik tersebut sudah dikirim sejak 2019, sebagai hasil dari upaya Komisi I DPR RI. Namun, rencana tersebut sempat tertunda karena pandemi COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia.
"Karena sebetulnya, kalau kita lihat kan undangannya itu pernah dikirim sejak 2019. Sejak fit and proper test dubes pertama itu buat Vatikan, juga salah satu yang diminta di Komisi I gimana agar kunjungan Paus bisa terealisasikan," katanya.
BACA JUGA:Presiden RI Kenalkan Presiden Terpilih Prabowo Kepada Paus Fransiskus
BACA JUGA: DPR Setujui Tambahan Anggaran Rp9 Triliun untuk Kementerian Sosial pada 2025
Dalam sambutannya di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, Christina menyatakan bahwa kunjungan ini tidak hanya dinanti-nantikan oleh umat Katolik, tetapi juga oleh pemerintah. Paus Fransiskus, dalam pesannya, mengapresiasi prinsip Bhinneka Tunggal Ika dan menekankan pentingnya mengatasi ketidakseimbangan dalam masyarakat.
"Bagaimana ketidakseimbangan itu bisa kerap terjadi, dan gimana kita caranya memastikan ketidakseimbangan itu tidak mengganggu apa yang sudah dibangun sejak awal," katanya.
Christina berharap bahwa model toleransi Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan serupa. Ia juga menegaskan bahwa kehadiran Paus Fransiskus merupakan momentum penting untuk mempromosikan toleransi di Indonesia dan mengatasi berbagai tantangan di daerah.
"Semoga ini menjadi penanda baik ke depannya kalau dikaitkan dengan toleransi di Indonesia dan di daerah, ini juga masih menjadi tantangan," ujarnya.*