RADAR JABAR - Presiden Joko Widodo menerima penghargaan tertinggi di bidang pangan, Agricola Medal, dari Organisasi Pangan dan Pertanian (Food and Agriculture Organization/FAO). Penghargaan ini diserahkan oleh Direktur Jenderal FAO, Qu Dongyu, di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat (29/8).
Qu Dongyu memuji kepemimpinan Presiden Jokowi dalam mentransformasikan sistem pangan Indonesia dan memastikan ketahanan pangan di tengah tantangan global.
"Hari ini kami mempersembahkan kepada Anda penghargaan atas keberhasilan kepemimpinan Anda dalam mentransformasikan sistem pangan Indonesia dan memastikan ketahanan pangan dunia," ujar Qu Dongyu. Ia juga menegaskan bahwa pencapaian ini tidaklah mudah, mengingat situasi geopolitik dunia yang semakin kompleks.
Selain itu, Qu Dongyu menyebut penghargaan Agricola Medal ini sebagai simbol kuatnya kolaborasi antara FAO dan Indonesia dalam mencapai kedaulatan pangan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Sebut Bendungan Leuwikeris Menelan Biaya Paling Besar
BACA JUGA:Istana Klarifikasi Spekulasi Perpu Pilkada Dari Presiden Jokowi
Presiden Jokowi menyampaikan apresiasi tinggi atas penghargaan ini, yang dianggap sebagai kehormatan bagi Indonesia.
"Ini sebuah kehormatan bagi saya. Indonesia sangat menyadari pentingnya kedaulatan dan kemandirian pangan, karena pangan menjadi kebutuhan dasar manusia yang tidak bisa ditunda dan tidak bisa diabaikan," kata Jokowi dalam sambutannya.
Presiden Jokowi menekankan bahwa ketahanan pangan merupakan prioritas pemerintah Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian global.
Ia menyebut bahwa sektor pertanian Indonesia tetap tumbuh 1,7 persen selama pandemi COVID-19 dan berkontribusi sebesar 12,5 persen terhadap PDB nasional pada tahun 2023. Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari peran seluruh komponen bangsa dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Perintahkan Pemda Fasilitasi Pelatihan Atlet Untuk PON
BACA JUGA:Prabowo Ingin Percepat Pembangunan IKN, Jokowi Serahkan Keputusan kepada Presiden Baru