Demonstrasi Pro-Palestina di Jenewa Desak Tindakan Tegas dari Pemerintah Swiss

Jumat 30-08-2024,12:06 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Sejumlah aktivis yang menggelar demonstrasi di depan parlemen wilayah Jenewa pada Kamis (30/8) mendesak pemerintah setempat untuk mengambil sikap tegas terkait serangan militer Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.

Para aktivis yang berkumpul di pusat kota Jenewa menyuarakan dukungan untuk Palestina dan mengecam pemerintah Swiss yang dinilai gagal bersikap terhadap tindakan Israel. Mereka juga menyerukan boikot terhadap produk-produk Israel.

Rania, seorang aktivis Swiss keturunan Palestina dan salah satu penyelenggara aksi, mengkritik pemerintah wilayah yang dianggapnya tidak bertindak apapun.

"Pemerintah wilayah tidak melakukan apa pun dan tidak menghubungi pemerintah federal untuk mengubah kebijakan kami," ujarnya kepada Anadolu.

BACA JUGA:Mahmoud Abbas dan Mohammed bin Salman Bahas Krisis Gaza di Riyadh

BACA JUGA:PBB Serukan Keadilan dan Akuntabilitas atas Kejahatan Terhadap Warga Sipil di Gaza

Rania menyoroti buruknya kondisi di Gaza, di mana banyak orang terpaksa mengungsi dan terbunuh. Dia mencatat bahwa lebih dari 500 orang telah tewas di Tepi Barat sejak Oktober tahun lalu.

Dia juga menyoroti kurangnya keterlibatan parlemen federal, yang menurutnya telah membahas masalah ini selama sembilan bulan tanpa mengambil posisi yang jelas.

Rania menekankan pentingnya mengingatkan otoritas Swiss mengenai peran Jenewa sebagai kota perdamaian dan komitmen historisnya terhadap Konvensi Jenewa.

Lara Atassi, pendemo lainnya, juga mengkritik pemerintah wilayah Jenewa atas kebisuannya.

BACA JUGA:Amnesti International Kecewa dengan Tanggapan Denmark atas Gugatan Penghentian Ekspor ke Israel

BACA JUGA: Mesir Desak Upaya Gencatan Senjata di Gaza dan Peringatkan Potensi Konflik di Lebanon

Atassi mengutuk Menteri Luar Negeri Swiss Ignazio Cassis atas dukungannya yang terus berlanjut untuk Israel, menuduhnya gagal mengecam apa yang disebutnya sebagai tindakan genosida.

Ketegangan terus meningkat di Tepi Barat yang diduduki, dengan operasi militer Israel yang berlangsung menyebabkan banyak korban jiwa.

Sejak 7 Oktober tahun lalu, lebih dari 40.600 warga Palestina, mayoritas wanita dan anak-anak, dilaporkan tewas di Jalur Gaza.

Kategori :