"Tapi tidak jadi masalah, yang penting datanya valid atau benar. Berapa pun jumlah guru ngaji maupun guru agama, saya berikan insentif," katanya.
Bupati Bedas ini menyebutkan saat pelaksanaan Rembug Bedas dan Bunga Desa, pihaknya ternyata menemukan masih banyak guru ngaji yang belum terakomodir dan diberikan insentif. Karena itu ia minta data ke Kantor Kemenag Kabupaten Bandung.
"Maka pada hari ini, saya minta kepada para camat, kades, dan pihak lainnya, silahkan untuk dicatat semuanya ustaz ustazah mana yang sudah mendapatkan insentif melalui Dinas Pendidikan, guru ngaji yang datang ke sekolah, dan mana yang belum diberikan insentif," ungkapnya.
Dalam hal ini, pihaknya juga berharap kepada Kepala Kantor Kemenag untuk mensortir dan memfilter by name dan by address guna membantu Dinas Pendidikan dan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.
"Kuncinya tetap di Kemenag. Ini secara aturan tanggung jawab Kemenag. Tetapi tak apa, yang penting para ustaz ustazah di Kabupaten Bandung akan diperhatikan oleh saya. Tidak usah saling salahkan," ujarnya.
Setelah tercatat, lanjutnya, uangnya dititipkan di Baznas pada APBD perubahan, dimana ada permintaan tambahan dari Ketua Baznas untuk tahun 2025.
"Jangan sampai salah datanya. Saya minta Kabag Kesra, Disdik, dan sama Asisten, saya minta data ini lengkap. Baznas silahkan rekonsiliasi mumpung masih dalam persiapan sebelum pembahasan. Silahkan para camat untuk diundang, para kades minta zoom meeting. Saya harap para ustaz ustazah dan guru agama lainnya semuanya diberikan perhatian. Anggaran tidak perlu khawatir," tuturnya.
Dengan adanya keberpihakan kepada para ulama dan program masyarakat lainnya, mantan Anggota DPRD Kabupaten Bandung ini menyebut, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung yang sebelumnya Rp.960 miliar kini naik menjadi Rp.1,4 triliun.
"Saya baru bekerja tiga tahun, APBD Kabupaten Bandung yang asalnya Rp.4,6 triliun, hari ini sudah mencapai Rp.7,4 triliun. Ini skenario Allah SWT," ungkapnya.
Lebih jauh ia memaparkan, dalam rangka menghadapi Indonesia Emas 2045, ada lima hal yang harus dipersiapkan.
Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang profesional dan paham digitalisasi. Kedua, big data. Ketiga, riset and development. Keempat, institusi yang kuat. Kelima, mengelola keuangan (anggaran) dengan baik.
"Hari ini, para ibu bapak pengajar tak memahami digitalisasi akan kalah oleh murid," katanya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada para ustaz ustazah yang sudah mendidik anak-anak di Kabupaten Bandung berdasarkan amanat UUD 1945 yakni wajib mencerdaskan anak bangsa.
"Saya hormat kepada guru ngaji se-Kabupaten Bandung, semoga sehat dan panjang umur. Saya titip kepada para ustaz ustazah se-Kabupaten Bandung, saya Dadang Supriatna, Bupati Bandung atas nama orang tua se-Kabupaten Bandung, titip mengajarkan ngaji dan bidang keagamaan kepada anak-anak di daerah masing-masing," harapnya.
Kang DS juga mengucapkan terima kasih kepada para ASN Kabupaten Bandung yang sudah mengeluarkan zakat profesinya sehingga Baznas bisa bergerak secara leluasa.
"Saya mengimbau kepada para pengusaha se-Kabupaten Bandung untuk memberikan infaq, shodaqoh, dan zakat mal-nya melalui Baznas," tuturnya.