Bupati Kang DS Launching Program Insentif untuk 1.070 Ustaz dan Ustazah di Kabupaten Bandung

Rabu 28-08-2024,14:26 WIB
Reporter : Eneng Suryani
Editor : Eneng Suryani

 

Pulang dari rumah sakit sembari mengendarai mobil, sambung Kang DS, di dalam hati dirinya berkata 'Insyaa Allah lamun hiji waktu abdi dibere amanah jadi bupati, maka lain saukur sa-Desa Tegalluar hungkul ustadz ustadzah, tapi sa-Kabupaten Bandung saya akan berikan insentif'.

Setelah itu, ia bertemu dengan Ketua PC NU Kabupaten Bandung Asep Jamaludin (alm) yang menanyakan alasan ingin menjadi Bupati Bandung.

"Pertama, saya ingin memuliakan ulama. Kedua, saya ingin masuk ke surga," tegasnya.

Kang DS menuturkan, di saat kampanye pada Pilkada lalu, sempat ada yang mencibir terkait sumber dana insentif kepada guru ngaji, para petani, serta program pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan.

"Saya menjawab pada saat itu, berikan kesempatan kepada Dadang Supriatna, maka saya mampu untuk melaksanakan. Itu cerita empat tahun ke belakang atau sekitar tahun 2020, karena saat ini sudah tahun 2024," ucapnya.

 

BACA JUGA:Mathla'ul Anwar Tegaskan Dukungan untuk Kang DS dan Ali Syakieb di Pilbup Bandung 2024, Ini Alasannya

BACA JUGA:Bupati Kang DS Kukuhkan Anggota Paskibraka Kabupaten Bandung, Ini Harapannya 

 

Begitu ia dilantik jadi bupati Bandung, tidak semua anggota DPRD Kabupaten Bandung setuju karena anggaran untuk insentif guru ngaji nencapai Rp.109 miliar per tahun. 

Kendati anggaran insentif guru ngaji besar, tambahnya, tidak ada anggaran untuk program lainnya yang dicoret. 

"Bahkan anggaran surplus. Itu hikmahnya memuliakan para ulama. Itu fakta," katanya.

Seiring dengan perkembangan, tambah Kang DS, ada tiga muatan lokal untuk para siswa di sekolah yaitu Pendidikan Pancasila dan UUD 1945, Pendidikan Bahasa dan Budaya Sunda, serta Belajar Mengaji dan Menghafal Al-Quran.

"Maka guru ngaji ini hadir di sekolah supaya tiap bulan insentif ini berjalan rutin," bebernya.

Kang DS mengungkapkan bahwa di saat kampanye, terdapat 16.800 ustaz dan ustazah di Kabupaten Bandung yang kemudian bertambah menjadi 23.000 orang setelah dirinya dilantik.

Kategori :