5 Jenis Gaya Hubungan Percintaan Sesuai dengan Pengalaman Masa Kecil

Minggu 25-08-2024,20:30 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Hal ini dapat menyebabkan pleaser merasa terbebani dan tertekan secara emosional. Ketika tekanan ini menjadi terlalu besar, pleaser mungkin mengalami kelelahan emosional dan merasa tidak mampu lagi memenuhi ekspektasi orang lain.

Mereka bisa saja melarikan diri dari hubungan yang membuat mereka merasa terbebani. Dengan menetapkan batasan yang jelas dan realistis, pleaser dapat mulai membangun hubungan yang lebih seimbang, di mana kebutuhan mereka juga dihargai dan diakui oleh orang lain.

2. Victim

Victim, atau si korban, seringkali tumbuh dalam lingkungan rumah yang kacau dan tidak stabil. Dalam situasi seperti ini, anak-anak victim belajar sejak dini untuk bertahan hidup dengan cara bersembunyi dan menghindari perhatian.

Mereka tumbuh di bawah bayang-bayang orang tua yang marah atau kasar dan untuk melindungi diri, mereka memilih untuk patuh dan tidak menonjolkan kehidupan mereka.

Dipenuhi dengan ketakutan akan ledakan emosi dari orang tua, mereka cenderung menarik diri ke dunia mereka sendiri sebagai bentuk perlindungan. Dunia imajiner ini menjadi pelarian dari rasa sakit dan kekacauan yang mereka hadapi setiap hari.

Saat dewasa, victim membawa pola perilaku ini ke dalam hubungan mereka. Mereka cenderung memiliki harga diri yang rendah dan seringkali berjuang dengan kecemasan dan depresi akibat trauma masa kecil.

Victim seringkali memilih pasangan yang memiliki sifat mengontrol, mencerminkan dinamika yang mereka alami saat kecil. Mereka cenderung mengikuti arus, mencoba beradaptasi dengan situasi tanpa membuat kegaduhan karena telah terbiasa hidup dalam kekacauan.

Namun, ketika mereka menghadapi ketenangan, hal itu justru membuat mereka merasa cemas karena terbiasa mengantisipasi konflik atau ledakan emosi berikutnya.

Untuk membangun hubungan yang sehat dan stabil, victim perlu belajar mencintai diri sendiri dan menghargai kebutuhan mereka. Mereka harus berani berdiri untuk diri sendiri dan tidak membiarkan pasangan atau orang lain menginjak-injak mereka.

Dengan mengembangkan rasa harga diri yang lebih kuat dan belajar mengekspresikan perasaan mereka, victim dapat mulai membebaskan diri dari pola-pola yang merugikan dan membangun hubungan yang lebih seimbang dan memuaskan. Hanya dengan begitu mereka dapat melepaskan diri dari bayang-bayang masa lalu dan menjalani kehidupan yang lebih bermakna.

3. Controller

Controller adalah tipe individu yang tumbuh dalam lingkungan rumah di mana rasa aman dan perlindungan seringkali kurang. Tanpa perlindungan yang memadai, anak-anak dengan tipe ini belajar sejak dini untuk menguatkan diri dan menjadi mandiri.

Mereka mengembangkan keyakinan bahwa satu-satunya cara untuk melindungi diri dari rasa takut, penghinaan, dan ketidakberdayaan adalah dengan selalu berada dalam kendali penuh atas diri mereka dan lingkungan sekitar, sebagai upaya untuk mencegah kerentanan yang mereka alami di masa kecil.

Controller merasa perlu untuk mengontrol setiap aspek kehidupan mereka saat dewasa. Mereka membawa kebutuhan untuk mengendalikan ini ke dalam hubungan mereka dan percaya bahwa mereka aman selama mereka bisa menghindari perasaan-perasaan negatif yang membuat mereka merasa rentan.

Namun, mereka tidak menyadari bahwa kemarahan yang sering mereka gunakan sebagai alat untuk mempertahankan kontrol sebenarnya adalah bentuk lain dari kerentanan. Kemarahan ini digunakan sebagai senjata untuk tetap berkuasa dan memastikan bahwa mereka tidak perlu menghadapi perasaan-perasaan yang menyakitkan. Akibatnya, controller cenderung memiliki sifat yang kaku, sulit diprediksi, dan lebih memilih menyelesaikan masalah sendiri dengan cara mereka sendiri.

Untuk membangun hubungan yang sehat dan tahan lama, controller perlu belajar melepaskan sedikit demi sedikit kendali yang mereka genggam erat. Mereka harus memahami bahwa mempercayai orang lain dan membuka diri terhadap bantuan serta dukungan bukanlah tanda kelemahan, melainkan kekuatan.

BACA JUGA:8 Tanda Kamu Tidak Mencintai Diri Sendiri

Kategori :