RADAR JABAR - Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) memperkirakan bahwa gelombang COVID-19 yang sedang melanda Korea Selatan akan mencapai puncaknya sekitar akhir Agustus setelah musim liburan musim panas.
KDCA melaporkan bahwa jumlah kasus COVID-19 telah meningkat tajam dalam beberapa minggu terakhir, dengan jumlah rawat inap di 220 rumah sakit utama meningkat enam kali lipat dalam sebulan hingga mencapai 861 kasus pada minggu pertama bulan Agustus.
BACA JUGA:AS Bantah Tawaran Amnesti untuk Maduro di Tengah Kekacauan Politik
Pejabat KDCA, Hong Jeong-il, mengatakan bahwa lonjakan kasus ini diperkirakan akan mencapai puncaknya sekitar akhir Agustus, seiring dengan meningkatnya kontak antar manusia setelah liburan musim panas.
"Tren peningkatan ini dapat mencapai puncaknya sekitar akhir Agustus karena kontak antar manusia akan meningkat setelah liburan musim panas dan perubahan tersebut dapat memengaruhi tren infeksi," ujar pernyataan resminya, pada Selasa (13/8).
Ia juga menambahkan bahwa ventilasi yang tidak memadai akibat penggunaan AC selama musim panas turut menyumbang peningkatan kasus COVID-19.
BACA JUGA:ECDC Laporkan 69 Kasus Infeksi Virus West Nile di Eropa Selama Tujuh Bulan Terakhir
Untuk mengendalikan penyebaran, KDCA memutuskan untuk memperluas tim tanggap virus guna meningkatkan pemantauan, analisis infeksi, dan pengelolaan perawatan serta pasokan medis. Pemerintah Korea Selatan juga akan membentuk badan konsultatif dengan para ahli untuk diskusi rutin tentang tren dan langkah pencegahan, dengan pertemuan pertama dijadwalkan pada hari Rabu.
Hong juga menyebutkan bahwa meskipun sempat mengalami kekurangan alat tes, pasokan kini telah tersedia dan perawatan tambahan akan dibeli untuk memenuhi permintaan yang meningkat.
“Kami sempat mengalami kekurangan alat tes, tetapi kini kami telah mengamankan pasokan. Kami akan membeli perawatan COVID-19 tambahan untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat," tambahnya.
BACA JUGA:IAEA Pastikan Tidak Ada Ancaman Terhadap Keamanan Nuklir Setelah Serangan Drone di PLTN Zaporizhzhia
Kampanye vaksinasi akan dilanjutkan pada bulan Oktober, dengan vaksin gratis untuk kelompok berisiko tinggi.
Gelombang COVID-19 saat ini didorong oleh sub-varian Omicron KP.3, yang menyumbang 45,5 persen kasus di Korea Selatan bulan lalu dan telah menjadi penyebab gelombang infeksi musim panas di berbagai belahan dunia.
Meskipun lebih dari 90 persen pasien mengalami gejala ringan dan sistem medis negara dapat menangani situasi tersebut, pemerintah meminta masyarakat untuk tetap mematuhi langkah-langkah pencegahan, terutama karena mayoritas pasien rawat inap adalah warga lanjut usia dan kelompok berisiko tinggi.*