ECDC Laporkan 69 Kasus Infeksi Virus West Nile di Eropa Selama Tujuh Bulan Terakhir

Selasa 13-08-2024,08:42 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Eropa (ECDC) telah mengonfirmasi 69 kasus infeksi virus West Nile (WNV) di Eropa dalam tujuh bulan terakhir, didorong oleh cuaca yang mendukung penyebaran virus. Jumlah kasus ini masih sesuai dengan perkiraan sebelumnya, menurut ECDC pada hari Senin (13/8).

"Pada 2024 hingga 31 Juli, delapan negara di Eropa melaporkan 69 kasus infeksi WNV pada manusia yang ditularkan secara lokal," jelas ECDC, lembaga yang berpusat di Swedia, dalam pernyataannya.

BACA JUGA:IAEA Pastikan Tidak Ada Ancaman Terhadap Keamanan Nuklir Setelah Serangan Drone di PLTN Zaporizhzhia

Negara-negara yang melaporkan kasus tersebut meliputi Yunani (31), Italia (25), Spanyol (5), Austria (2), Hongaria (2), Serbia (2), Prancis (1), dan Romania (1).

Terdapat juga laporan tentang delapan kematian akibat WNV, yang terbagi antara Yunani (5), Italia (2), dan Spanyol (1).

BACA JUGA:Relawan MER-C Tiba di Gaza dengan Selamat, Siap Jalankan Tugas di Rumah Sakit Indonesia

"Di seluruh Eropa, total kasus yang dilaporkan sepanjang tahun ini berada dalam kisaran yang diperkirakan. Indikator klinis dan tingkat keparahan juga serupa dengan tahun-tahun sebelumnya," tambah ECDC.

Penyebaran WNV diperparah oleh cuaca hangat dan lembab di negara-negara Uni Eropa dalam beberapa bulan terakhir, dan diperkirakan jumlah kasus akan meningkat hingga September, menurut ECDC.

BACA JUGA:Presiden Filipina Kritik Tindakan Pesawat Tempur Tiongkok di Laut Tiongkok Selatan

Virus West Nile menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi dan tidak dapat menular antarmanusia. Sekitar 20 persen dari mereka yang terinfeksi mungkin mengalami gejala mirip flu, seperti sakit kepala, demam, muntah, dan diare, sementara kasus yang lebih parah bisa menyebabkan penyakit neurologis seperti ensefalitis, meningitis, dan poliomyelitis.

Penyakit ini umumnya endemik di wilayah tropis dan subtropis, namun semakin banyak kasus dilaporkan di negara non-tropis seperti Spanyol dan Yunani. Saat ini, belum ada vaksin atau obat yang tersedia untuk mencegah atau mengobati demam West Nile.*

Kategori :