"Secara spiritual dan agama untuk membentuk karakter anak bangsa. Anak bangsa harus memahami betul makna filosofi dari Pancasila itu karena butir-butir Pancasila ini sudah sesuai dengan yang ada di Al-Qur'an," terangnya.
Menurut Basri, sosok Kang DS menjadi inovator yang sangat konsen pada sisi spiritual maupun pendidikan.
"Menariknya, tidak melupakan akar budaya kesundaan yang menjadi barometer untuk meneruskan pada sisi karakter kesundaan. Apalagi kita lahir di Sunda, maka karakter budaya Sunda itu bisa menjadi salah satu kolaborasi yang sangat luar biasa," imbuhnya.
BACA JUGA:Ciptakan Rasa Aman dan Nyaman, Polresta Bandung Launching Program Majalaya Awas
Basri memaparkan, hal tersebut bukan hanya pada sisi mental, spiritual, karakter, dan akhlak saja, akan tetapi juga dari sisi proses pemaknaan Pancasila.
"Maka tiga pilar inilah yang menjadi inspiratif buat saya secara pribadi sebagai warga Kabupaten Bandung mengapresiasi terhadap inspiratif atau inspirasi-inspirasi yang dilontarkan Kang DS," ucapnya.
Buku ilmiah ini dinilainya sangat layak untuk dipersembahkan kepada masyarakat Kabupaten Bandung.
"Maka saya sangat mengapresiasi. Bukan hanya sisi buku yang diciptakan oleh beliau secara ilmiah, tapi hal lain juga sudah diimplementasikan pada sisi kaitan dengan program-program yang sangat menyentuh bagi masyarakat Kabupaten Bandung," bebernya.
"Beliau sudah mampu mengimplementasikan dari gerak langkah buku yang diciptakan oleh beliau. Dan itu diimplementasikan pada sisi di lapangan, langsung kepada masyarakat di Kabupaten Bandung," sambungnya.
Melalui karya-karya dan inovatifnya itu, Basri menyebutkan bahwa Kang DS pantas menyandang Bapak Inspiratif dan Bapak Inovator.
"Mudah-mudahan beliau bisa kembali memimpin di Kabupaten Bandung agar apa yang menjadi sebuah cita-cita beliau bisa dilanjutkan kembali. Itu inspirasi saya selaku warga Kabupaten Bandung berkaitan dengan sosok kepemimpinan Kang DS yang sangat luar biasa dan sangat inspiratif," pungkasnya.*(ysp)