RADAR JABAR - Pemerintahan transisi Bangladesh yang dipimpin oleh penerima Nobel, Muhammad Yunus, akan diresmikan pada Kamis (8/8). Hal tesebut diketahui berdasarkan keterangan dari Kepala Angkatan Bersenjata negara tersebut.
Diketahui bahwa Yunus akan memimpin tim transisi yang terdiri dari 15 anggota, yang akan diambil sumpahnya pada malam hari.
BACA JUGA:Menlu Retno Marsudi: Indonesia Fokus pada Upaya Perdamaian dan Gencatan Senjata di Palestina
Pengumuman mengenai pemerintah transisi disampaikan oleh Jenderal Waker-Uz-Zaman pada Rabu (7/8), setelah Sheikh Hasina mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri dan melarikan diri ke India, akibat serangkaian protes kekerasan terhadap pemerintahannya yang menewaskan sekitar 400 orang.
Yunus dijadwalkan kembali ke Bangladesh dari Prancis pada Kamis (8/8). Sebelumnya pada Rabu (7/8), Yunus mengucapkan selamat kepada “mahasiswa pemberani yang memimpin terwujudnya hari kemenangan kedua Bangladesh dan kepada rakyat yang memberikan dukungan penuh kepada mereka,” merujuk pada Hari Kemenangan tahunan yang memperingati kemerdekaan Bangladesh pada 1971.
BACA JUGA:Israel Beri Tahu AS Bunuh Pemimpin Hamas Haniyeh
“Marilah kita memanfaatkan kemenangan baru kita sebaik-baiknya. Jangan biarkan ini hilang karena kesalahan kita. Saya dengan sungguh-sungguh meminta kepada semua orang untuk tetap tenang. Harap hindari segala bentuk kekerasan,” ujar Yunus.
Yunus meminta semua pihak untuk tetap tenang dan menghindari kekerasan, serta mendesak untuk menghentikan "kekerasan yang tidak masuk akal."
Selain itu, pada hari yang sama, sebuah pengadilan di Dhaka membebaskan Yunus dan tiga pejabat tinggi Grameen Telecom dari tuduhan pelanggaran hukum ketenagakerjaan.*