RADAR JABAR - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan lonjakan kasus malnutrisi pada anak-anak di Gaza, yang meningkat lebih dari empat kali lipat di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah di wilayah Palestina tersebut.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, menyebutkan dalam konferensi pers pada hari Senin bahwa mitra-mitra mereka melaporkan peningkatan tajam kasus malnutrisi di Gaza utara pada bulan lalu.
"Mitra-mitra kami melaporkan lonjakan kasus malnutrisi di kalangan anak-anak di Gaza utara bulan lalu," ujarnya.
BACA JUGA:Presiden Venezuela Tuduh TikTok, Instagram, dan WhatsApp Menyebarkan
Haq menjelaskan bahwa terjadi kenaikan lebih dari 300 persen pada bulan Juli, dengan lebih dari 650 kasus malnutrisi akut tercatat, dibandingkan dengan 145 kasus yang terdeteksi pada bulan Mei.
"Mereka mencatat peningkatan lebih dari 300 persen pada Juli, ketika lebih dari 650 kasus malnutrisi akut tercatat, dibandingkan dengan Mei, ketika 145 kasus serupa terdeteksi," tambahnya.
Menurut Haq, situasi gizi di Gaza semakin memburuk akibat keterbatasan akses, kekurangan pasokan air dan kebutuhan dasar, sanitasi yang buruk, serta penyebaran penyakit.
BACA JUGA:Presiden Bangladesh Perintahkan Pembebasan Pemimpin Oposisi Khaleda Zia
Ia juga mengutip informasi dari Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang menunjukkan bahwa pengeboman oleh Israel di wilayah tersebut terus mengakibatkan korban jiwa di kalangan warga Palestina.
"Dalam 48 jam terakhir, tiga sekolah yang menjadi tempat berlindung warga yang terlantar di Kota Gaza dilaporkan terkena serangan, menewaskan puluhan orang," ujar Haq.
BACA JUGA:PM Bangladesh Sheikh Hasina Melarikan Diri dari Protes yang Tuntut Pengunduran Dirinya
Haq menyebutkan bahwa dalam 48 jam terakhir, tiga sekolah yang digunakan sebagai tempat berlindung oleh warga yang terpaksa mengungsi di Kota Gaza terkena serangan, mengakibatkan puluhan orang tewas. Ia juga menambahkan bahwa PBB menyerukan agar pihak-pihak yang berseteru menghormati hukum kemanusiaan internasional, termasuk perlindungan terhadap warga sipil dan infrastruktur.
"Analisis baru Pusat Satelit PBB menemukan bahwa hingga sebulan lalu, 63 persen bangunan di Gaza telah rusak," ujar Haq.*