10 Kota Hantu Tanpa Penghuni, Terpopuler di Dunia

Senin 29-07-2024,14:15 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Plymouth adalah ibu kota Montserrat, sebuah pulau kecil di Karibia yang merupakan wilayah seberang laut Inggris Raya. Gunung Berapi Soufrière Hills, yang terletak di bagian selatan Pulau Montserrat, selama lebih dari satu abad tidak aktif.

Namun, semuanya berubah pada pertengahan Juli 1995 ketika gunung berapi tersebut mulai memuntahkan batu panas, gas, dan abu ke udara serta menuruni lereng gunung. Ribuan penduduk segera mengungsi sebelum abu dan aliran piroklastik membanjiri ibu kota.

Aliran tersebut mengubur gedung-gedung pemerintahan, rumah-rumah, dan semua yang ada di jalurnya dalam lapisan abu dan batu setinggi 15 meter. Aliran piroklastik tersebut melaju dengan kecepatan 100 km/j dan bersuhu lebih dari 800 derajat Celsius.

Selama letusan awal, tidak ada yang terluka, namun setengah dari penduduk pindah ke bagian utara pulau, sementara setengah lainnya mulai bermigrasi ke pulau-pulau tetangga atau ke Inggris.

Aktivitas gunung berapi terus berlanjut selama berbulan-bulan dan bahkan bertahun-tahun. Pada Juni 1997, letusan terjadi lagi dan menewaskan 19 orang. Akhirnya, seluruh penduduk meninggalkan Plymouth secara permanen, meninggalkan ibu kota sebagai kota hantu.

5. Varosha

Varosha terletak di bagian selatan Famagusta, yang dikenal sebagai French Riviera di Siprus. Tempat ini dulunya merupakan tempat wisata paling terkenal di Siprus sebelum tahun 1974.

Pada tahun tersebut, di tengah ketegangan antara pasukan Yunani dan Turki, tentara Turki menyerbu bagian utara Siprus. Krisis dimulai ketika tentara Turki memasuki perbatasan antara kedua wilayah tersebut.

BACA JUGA:10 Kota Ternyaman di Indonesia untuk Ditinggali Jangka Panjang

Karena takut akan pembantaian, seluruh penduduk bergegas meninggalkan Varosha beberapa jam sebelum kedua pasukan bertemu dalam pertempuran di jalan. Pasukan Turki kemudian memagari daerah tersebut, dan sejak saat itu, daerah tersebut ditinggalkan sepenuhnya oleh penduduk setempat.

6. Kolmanskop

Setelah menjadi salah satu kota terkaya di Afrika selama masa kejayaan berlian pada tahun 1910, Kolmanskop ditinggalkan oleh semua penduduknya dalam beberapa puluh tahun berikutnya, menjadikannya sebagai kota hantu di tengah gurun.

Pada tahun 1908, seorang pekerja kereta api bernama Zacharias Lewala menemukan sebuah berlian di Gurun Namib. Penemuan ini memicu demam berlian dan Kolmanskop segera didirikan sebagai kota penambangan. Kota ini bahkan dibangun dengan mewah dan modern pada zamannya.

Sayangnya, setelah Perang Dunia I, penurunan harga berlian dan penemuan tambang berlian di tempat lain menyebabkan penurunan penambangan di Kolmanskop. Akhirnya, pada tahun 1950-an, kota kosong ini ditinggalkan sepenuhnya oleh penduduk dan secara perlahan terkubur dalam pasir gurun.

7. Craco

Craco adalah sebuah desa terpencil di Italia yang hancur akibat bencana alam dan wabah. Terletak di tebing setinggi 400 meter yang menghadap ke lembah sungai, desa abad pertengahan ini tetap kokoh meskipun penduduknya telah meninggalkannya.

Craco mengalami banyak peristiwa sejarah, termasuk penjarahan dan wabah hitam pada tahun 1600-an yang menewaskan ratusan penduduk. Meskipun demikian, desa ini bertahan dan bahkan tumbuh cukup besar hingga terbagi menjadi dua distrik pada tahun 1815.

BACA JUGA:10 Negara Termiskin di Asia Pada 2024

Sayangnya, semua harus berakhir ketika bencana alam longsor menerpa Craco pada tahun 1960-an. Karena longsor yang terus-menerus, Craco akhirnya ditinggalkan penduduknya.

8. Agdam

Kategori :