Proses tersebut pasti sangat rumit dan memerlukan pengawalan ketat, mobil khusus, atau jasa keamanan tambahan. Selain itu, menyimpan kas dalam bentuk emas memerlukan brankas yang benar-benar aman, yang tentunya meningkatkan biaya operasional bisnis.
Oleh karena itu, emas dari dulu hingga sekarang tidak pernah menjadi alat tukar utama. Kegunaan utama emas adalah sebagai penyimpan nilai (store of value), bukan sebagai metode pembayaran (method of exchange). Hal ini karena penggunaan emas sebagai alat tukar akan sangat merepotkan dan tidak praktis untuk transaksi kecil. Misalnya, di warung kecil, tidak mungkin memberikan kembalian dalam bentuk potongan emas.
Ditambah lagi, dengan kemajuan teknologi digital, banyak e-wallet yang mempermudah transaksi. Orang-orang cenderung lebih memilih metode yang lebih praktis daripada bertransaksi dengan emas.
Menurut saya, solusi yang paling realistis adalah kombinasi antara mata uang fiat yang diatur dengan baik dan cadangan emas yang besar. Dengan cara ini, kita dapat memanfaatkan kestabilan nilai emas sekaligus menjaga fleksibilitas dalam kebijakan moneter.
Kami yakin potensi emas masih bisa dieksplorasi lebih dalam tanpa harus dijadikan alat tukar, karena emas telah terbukti menjadi aset terbaik selama ribuan tahun dan selalu menjadi bagian dari sistem ekonomi global.