Pencapaian ini, tambah dia, tidak lepas dari dukungan masyarakat yang proaktif dalam memastikan data diri mereka terdaftar dengan benar. Partisipasi aktif masyarakat ini menjadi salah satu kunci sukses dalam proses pemutakhiran data pemilih.
"Karenanya KPU Jawa Barat terus mendorong masyarakat untuk selalu berpartisipasi aktif dalam setiap tahapan pemilu karena partisipasi masyarakat adalah fondasi dari demokrasi yang sehat dan berkualitas," tuturnya.
Selain itu, keberadaan teknologi informasi untuk mempercepat dan mempermudah proses coklit, seperti e-coklit, memungkinkan pemutakhiran data pemilih dilakukan dengan lebih efisien dan akurat.
Sejak 24 Juni 2024, sebanyak 136.261 pantarlih Pilkada dilantik secara serentak. Tanpa menunggu lama, mereka langsung melakukan coklit pemutakhiran data pemilih di 73.225 TPS.
Dalam operasional teknisnya, kegiatan pemutakhiran data pemilih yang dilakukan pantarlih adalah upaya memperbarui data pemilih berdasarkan data DP4 yang telah diberikan oleh Kementerian Dalam Negeri kepada KPU RI (*).