3. Faktor Usia
Semakin bertambah usia, fungsi organ pencernaan melambat dan aktivitas fisik berkurang, menyebabkan penumpukan lemak lebih mudah terjadi.
Solusi: Meskipun usia tidak bisa diubah, tetap aktif secara fisik dan makan makanan sehat untuk mengontrol berat badan.
4. Konsumsi Karbohidrat Sederhana
Mengonsumsi banyak karbohidrat sederhana (nasi, mie, roti, tepung) dapat meningkatkan kadar insulin, yang pada gilirannya mempercepat penimbunan lemak di perut.
Mengonsumsi karbohidrat sederhana dalam jumlah besar dapat menyebabkan peningkatan kadar insulin secara cepat. Insulin adalah hormon yang membantu sel menyerap glukosa dari darah untuk digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai lemak. Lonjakan insulin yang sering terjadi dapat mengakibatkan penumpukan lemak, terutama di daerah perut.
Ketika kadar insulin tinggi, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak daripada membakarnya. Akibatnya, kelebihan kalori dari karbohidrat sederhana yang tidak digunakan sebagai energi akan disimpan sebagai lemak viseral, yang terletak di sekitar organ dalam perut dan berkontribusi pada perut buncit.
Solusi: Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana dan pilih karbohidrat kompleks seperti sayuran, buah, dan biji-bijian.
BACA JUGA:5 Gerakan Olahraga yang Efektif Meratakan Perut Buncit dengan Mudah dan Cepat
5. Stres
Stres mempengaruhi hormon kortisol, yang dapat menyebabkan penumpukan lemak di perut.
Solusi: Kelola stres dengan teknik relaksasi, olahraga, dan tidur yang cukup.
6. Sembelit
Susah buang air besar menyebabkan penumpukan kotoran di dalam perut, membuat perut terlihat buncit.