Apalagi sektor pariwisata Swiss, terutama di daerah pegunungan Alpen, juga memberikan sumbangan pendapatan terhadap ekonomi negara ini. Austria juga memiliki perekonomian yang beragam seperti manufaktur, pariwisata, jasa, industri teknik mesin, otomotif, dan farmasi yang mampu menopang perekonomian negara.
Untuk urusan ekspor dan impor, negara-negara ini tak perlu pusing karena mereka memiliki infrastruktur daratan yang sangat baik, sehingga akses ke pasar-pasar utama bisa melalui jalur darat dan rel kereta api.
Meskipun jalur darat memakan biaya yang lebih mahal daripada jalur laut, Luksemburg, Swiss, dan Austria dikelilingi oleh pasar Eropa yang lebih maju secara ekonomi.
3. Liechtenstein
Ada satu lagi negara terkurung daratan di Eropa Barat yang tidak hanya terkurung satu daratan, tetapi dua daratan, namun tetap memiliki ekonomi yang sukses, yakni Liechtenstein.
Liechtenstein berbatasan dengan tetangga yang kaya seperti Swiss dan Austria, dan secara geografis didominasi oleh pegunungan Alpen, menjadikan pariwisata di Liechtenstein sangat penting bagi sektor ekonominya.
Selain itu, Liechtenstein juga dikenal sebagai pusat keuangan dengan regulasi yang ramah bisnis, tingkat kerahasiaan yang tinggi, serta pajak yang rendah, sehingga menarik banyak investor dan perusahaan internasional.
Namun dulu, Liechtenstein sama dengan kebanyakan negara terisolasi lainnya yang kesulitan menata ekonominya. Setelah beberapa kali menerapkan kebijakan ekonomi dan terus gagal, akhirnya Liechtenstein bisa menjadi salah satu negara terkaya di dunia.
Kemudahan dan kemakmuran yang diperoleh Luksemburg, Swiss, Austria, dan Liechtenstein tidak bisa dirasakan oleh semua negara terkurung daratan lainnya. Hal ini disebabkan oleh ketergantungan ekonomi yang berbeda dan, yang paling penting, tetangga mereka juga berbeda.
BACA JUGA:10 Daftar Negara Terkorup di Dunia Pada 2024, indonesia Peringkat Berapa?
Negara terkurung daratan tidak memiliki akses langsung ke pelabuhan laut sehingga harus mengandalkan negara tetangga untuk mengirim dan menerima barang melalui pelabuhan mereka.
Hal ini menambah lapisan biaya tambahan karena adanya biaya transit dan pengangkutan darat atau kereta api yang mahal biayanya dan memakan waktu lama sampai ke tujuannya.
Semua ini disebabkan oleh banyaknya penyeberangan perbatasan dan prosedur perbatasan yang rumit. Yang lebih menyulitkan lagi jika harus melewati perbatasan dengan negara yang memiliki hubungan tidak harmonis, maka urusannya akan semakin panjang.
4. Burundi
Sebagai contoh, ada Burundi yang bergantung pada negara-negara tetangganya untuk mengakses pelabuhan laut. Burundi tidak dapat mengekspor barangnya melalui jalur langsung ke laut karena infrastruktur pedalaman Tanzania tidak terhubung dengan baik ke pelabuhan Dar es Salaam.
Oleh karena itu, Burundi bergantung pada pelabuhan Mombasa di Kenya untuk ekspor. Namun, jalur ini terputus sebentar pada tahun 1990-an ketika hubungan politik dengan Kenya memburuk.
PBB telah mengklasifikasikan 32 dari 44 negara terkurung daratan sebagai negara berkembang, dan bahkan 17 di antaranya bisa dikategorikan sebagai negara tertinggal.
BACA JUGA:9 Negara yang Menolak Palestina Merdeka, Ada Tetangga Indonesia