Nasib Negara-Negara Tanpa Laut yang Terkurung Daratan, Makin Maju Atau Miskin?

Kamis 11-07-2024,07:47 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Memiliki akses terhadap perairan terbuka merupakan hal yang didambakan oleh setiap negara. Keuntungan geografis ini dapat memperkuat perekonomian dan pertahanan suatu negara. Namun sayangnya, tidak semua negara seberuntung itu.

Tercatat ada 44 negara yang tidak berbatasan dengan laut sehingga wilayahnya terkurung daratan. Bahkan ada yang lebih merana lagi; dari 44 negara terkurung daratan, dua di antaranya adalah negara terkurung daratan ganda, yakni Liechtenstein dan Uzbekistan. Ini berarti untuk mencapai laut, Liechtenstein dan Uzbekistan harus melewati setidaknya dua negara.

Tidak adanya akses ke laut membuat negara-negara terkurung daratan mau tak mau harus bergantung kepada negara tetangganya dan mencari cara agar ekonomi negaranya tak tertinggal dari negara-negara di pesisir.

Negara yang berbatasan langsung dengan laut diuntungkan secara geografis dan ekonomis. Negara yang tidak hanya memiliki wilayah teritorial di daratan namun juga di lautan sepanjang 12 mil laut atau 22,2 km, memiliki kedaulatan penuh atas laut teritorial, termasuk kolom air, dasar laut, tanah di bawahnya, dan ruang udara di atasnya.

Ini berarti negara tanpa laut tersebut dapat memberlakukan undang-undang dan peraturan serta menegakkan hukum dalam wilayah tersebut, termasuk menempatkan militer angkatan lautnya untuk menjaga kedaulatan negara.

Keuntungan menjadi negara yang mempunyai batas laut semakin berlipat ganda ketika ada hak istimewa di Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE). Zona Ekonomi Eksklusif membentang hingga 200 mil laut atau 370 km dari garis dasar pantai.

BACA JUGA:10 Negara dengan Perokok Terbanyak di Dunia Pada 2024

Di dalam ZEE, negara pantai memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi dan mengelola sumber daya alam seperti ikan, minyak, dan gas bawah laut. Seperti yang kita tahu, sumber daya alam laut telah membuat banyak negara yang tadinya miskin menjadi kaya raya atau juga membuat negara yang sudah kaya menjadi semakin kaya.

Tidak sampai di situ. Jika memungkinkan, negara yang berbatasan dengan laut juga bisa mengklaim area tambahan yang disebut perpanjangan batas landas kontinen hingga 350 mil laut atau 648 km dari garis dasar pantai, seperti yang telah dilakukan oleh Amerika Serikat yang menambah luas wilayahnya hingga total 1 juta km².

Selain itu, negara yang memiliki batas laut pasti memiliki pelabuhan laut dan dapat dengan mudah melakukan perdagangan internasional, mengimpor, dan mengekspor barang dengan lebih efisien dan murah.

Semua keistimewaan ini membuat negara-negara yang terkurung daratan merasa iri karena mereka tidak bisa memilikinya. Hampir semua negara yang terkurung daratan mengalami pertumbuhan ekonomi yang lambat dibandingkan dengan negara-negara pesisir.

Hal ini disebabkan oleh kesulitan dan keterpencilan dari pasar perdagangan utama yang dihadapi oleh sebagian besar negara yang tidak mempunyai akses langsung ke laut. Inilah bagaimana nasib negara-negara tanpa laut di dunia dan cara mereka untuk mempertahankan kedaulatan akses laut demi perekonomian rakyatnya.

1. Swiss dan Austria

Namun, tentu ada juga negara terkurung daratan yang bernasib lebih baik dan lebih beruntung. Negara Eropa Barat seperti Swiss dan Austria contohnya.

Secara berurutan, negara-negara ini menempati posisi ke-1, ke-7, dan ke-19 negara terkaya di dunia. Pencapaian ini berkat perekonomian mereka yang lebih terdiversifikasi dan tidak terlalu bergantung pada perdagangan lewat laut.

2. Luksemburg

Luksemburg memiliki sektor jasa keuangan yang sangat maju, termasuk perbankan dan asuransi, yang menjadikannya salah satu pusat keuangan utama di dunia. Swiss, selain terkenal dengan sektor perbankan dan asuransi, juga unggul dalam industri farmasi, kimia, dan teknologi.

Kategori :