RADAR JABAR - Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yusuf Surachman Djajadihardja, menyatakan bahwa Peta Batimetri dapat membantu Indonesia dalam mengumpulkan data penting guna memprediksi bencana tsunami.
"Batimetri dapat diartikan sebagai pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut. Manfaat Peta Batimetri adalah dapat langsung mengevaluasi deformasi setelah terjadinya gempa besar bawah laut yang menyebabkan tsunami," katanya melalui keterangan di Jakarta, Rabu.
Yusuf menjelaskan bahwa Jepang telah menerapkan Peta Batimetri, seperti yang dilakukan untuk memprediksi bencana tsunami yang terjadi di negara tersebut pada 11 Maret 2011.
"Jepang dapat langsung mengidentifikasi penyebab tsunami, dan sehari setelah bencana tersebut mengumumkan adanya pergerakan sebesar 50 meter dilihat dari awal data pembanding," tambahnya.
Menurut Yusuf, dibandingkan dengan bencana tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004, Indonesia tidak memiliki data awal yang memadai untuk memantau pergerakan tsunami. Selain itu, dampak bencana tersebut sangat besar, tidak hanya di daratan, tetapi juga menyebabkan kerusakan signifikan di dasar laut dan menghasilkan banyak lumpur.
BACA JUGA: Ada Dua Potensi Gempa di Garut yang Harus di Waspadai, BMKG Ingatkan Kewaspadaan Kepada Masyarakat
"Antisipasi mempunyai data sebelum dan sesudah bencana menunjukkan pentingnya Batimetri menjadi dasar informasi untuk dapat memprediksi bencana itu akan terjadi," tegasnya.
Selain itu, Yusuf mengungkapkan bahwa Peta Batimetri juga penting untuk pertahanan di wilayah laut, karena meskipun laut tidak bisa dilihat secara visual, keberadaannya bisa diperkirakan.
"Peta Batimetri membantu Indonesia untuk mengetahui wilayah perairannya secara detail, termasuk kedalaman laut, bentuk dasar laut, dan keberadaan berbagai fitur geomorfologi seperti terumbu karang, gunung bawah laut, dan palung laut," paparnya.
Menurut Yusuf, manfaat Peta Batimetri tidak hanya terbatas pada sektor maritim, tetapi juga mencakup berbagai bidang lain seperti penelitian, perikanan, industri, pariwisata, dan penanggulangan bencana alam.
BACA JUGA: BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia: Hujan Lebat dan Angin Kencang Mayoritas Wilayah RI
"Peta Batimetri adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan secara bijak untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menjaga kelestarian laut bagi generasi sekarang dan mendatang," ucapnya.
Yusuf berharap Peta Batimetri dapat segera diterapkan secara menyeluruh di Indonesia. Dengan pemanfaatan peta batimetri yang optimal, berbagai aspek seperti keselamatan, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan.