NATO Khawatir Jika Joe Biden Kalah Pilpres AS, Urusan Perang di Ukarina Akan Terganggu

Senin 08-07-2024,15:01 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Pejabat NATO merasa khawatir bahwa Presiden AS Joe Biden mungkin akan kalah dalam pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan diadakan pada November 2024, demikian dilaporkan oleh Politico pada Minggu (7/7).

NATO, yang merupakan singkatan dari Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara, terdiri dari 32 negara anggota termasuk Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, Spanyol, dan AS.

Para pejabat NATO percaya bahwa jika Donald Trump kembali mencalonkan diri sebagai presiden AS, hal itu akan merusak aliansi dan melemahkan upaya perang di Ukraina, menurut laporan agensi berita tersebut.

"Kami semua ingin Biden mendapatkan masa jabatan kedua untuk menghindari urusan dengan Trump lagi, tetapi ini tidak benar-benar menenangkan," kata seorang pejabat, dikutip dari Politico.

BACA JUGA:Gedung Putih Akui Kekhawatiran Publik atas Penampilan Biden dalam Debat dengan Trump

Di dalam sebuah laporan, para pejabat itu juga menyatakan kekhawatiran tentang usia dan kesehatan Biden.

"Kami tidak yakin bahwa, bahkan jika dia menang, dia bisa bertahan selama empat tahun lagi," kata seorang pejabat seperti dikutip oleh Politico.

Biden tampak bingung dan tidak konsisten sepanjang debat pertamanya dengan kandidat utama dari Partai Republik, Trump, pada Kamis (4/7) lalu.

Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung pada November 2024, dengan Biden dan Trump sebagai kontestan utama yang diharapkan.

BACA JUGA:Blinken Sebut Netanyahu Tetap Berkomitmen pada Usulan Gencatan Senjata Biden

Keduanya telah memenangkan cukup suara perwakilan untuk menjadi calon presumtif dari Partai Demokrat dan Partai Republik.

Debat tersebut juga memunculkan pertanyaan besar tentang kemampuan kognitif Biden yang kini berusia 81 tahun. Tak heran jika setelah debat itu, banyak desakan agar Biden mundur dari pencalonan, termasuk dari kalangan internal Partai Demokrat sendiri.

Hal ini menyebabkan beberapa politisi Demokrat, donor, dan pendukung lainnya menyerukan agar dia diganti sebagai kandidat.

Meski demikian, Biden menegaskan bahwa ia tidak akan mundur dan berusaha meyakinkan para politisi senior Demokrat, termasuk para gubernur, bahwa ia masih mampu menjalankan tugasnya. Debat berikutnya antara Trump dan Biden dijadwalkan pada 10 September.

Kategori :