BACA JUGA: Kang DS Terus Support Para Petani di Kabupaten Bandung
Ia juga turut menjelaskan program Besti (Beasiswa Ti Bupati), untuk memfasilitasi anak-anak cerdas dan berprestasi yang ingin melanjutkan kuliah yang berasal dari keluarga tidak mampu secara ekonomi.
"Ini latar belakang adanya program Besti, untuk anak-anak yang memiliki prestasi. Minimal sudah hafidz Al-Qur'an 1 juz," ujarnya.
Kang DS menjelaskan, program Besti ini sudah berjalan di tahun 2022 untuk 80 calon mahasiswa, tahun 2023 untuk 125 calon mahasiswa, dan tahun 2024 ini untuk 250 calon mahasiswa.
"Peminatnya banyak setiap tahunnya, sudah di atas 3000 calon mahasiswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Insya Allah tahun 2025 akan ditambah sekitar 500 calon mahasiswa," katanya.
Menurutnya, program Besti ini sangat berpengaruh pada IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Kabupaten Bandung.
"IPM Kabupaten Bandung, saat ini sudah mencapai 73,74 poin. Ada indikator yang mempengaruhi IPM itu, di antaranya pertama angka harapan hidup masyarakat sudah meningkat 74,27 tahun. Jadi rata-rata usia masyarakat Kabupaten Bandung di usia 74,27 tahun. Itu karena ada intervensi sarana kesehatan, dan ada program-program kesehatan yang menunjang dan faktor kebahagian yang didukung dengan tempat wisata di Kabupaten Bandung," jelasnya.
Ia menyebutkan pengunjung wisata domestik di Kabupaten Bandung sudah mencapai 7 juta jiwa, sebelumnya 2 juta wisatawan. Tempat-tempat wisata di Kabupaten Bandung banyak peminatnya. Di antaranya ada destinasi wisata Glamping dan Jembatan Rengganis di Kecamatan Rancabali.
Kedua, kata dia, indikator pendidikan sudah meningkat 9,10 tahun. Sebelumnya indeks pendidikan rata-rata lama sekolahnya 8,8 tahun, dan sekarang sudah meningkat 9,12 tahun.
Ketiga adalah daya beli, perkapitanya sudah Rp 11,018 juta. Menurutnya, ini hasil kerja sama semua pihak.
"Alhamdulilah, kemarin mendapatkan kabar menggembirakan inflasi Kabupaten Bandung. Pasca Pemilu tahun 2023 diangka 2,35 persen, pasca Pemilu Legislatif 2024 naik menjadi 4,26 persen, alhamdulillah saat ini inflasi Kabupaten Bandung turun di angka 2,24 persen," tuturnya.
Ia mengatakan inflasi Kabupaten Bandung turun karena banyak petani-petani andal dan produk pertanian yang bisa dijual langsung kepada masyarakat.
"Inflasi di Kabupaten Bandung sempat naik, karena ada beberapa sektor lain yang tidak tercapai dan sempat terjadi kelangkaan seperti minyak goreng, bawang putih dan bawang merah sehingga harga pasar sempat meningkat. Alhamdulillah, sekarang sudah stabil di angka 2,24 persen," katanya.
Kang DS pun menjelaskan bahwa selama 3,2 tahun memimpin Kabupaten Bandung sudah mendapatkan 328 penghargaan.