Raja Zulkarnain membuat kurungan ini untuk menghentikan gerak-gerik mereka agar tidak keluar dan menyebabkan kehancuran bagi umat manusia. Mereka tinggal di sana dari zaman Anuq hingga hari kiamat.
Kegiatan mereka di dalam gua tersebut adalah mengeruk lapisan dinding gunung secara perlahan-lahan agar bisa keluar dari sana. Menurut riwayat yang sahih, dinding gunung tempat mereka dikurung terbuat dari lapisan besi.
Dijelaskan dalam kitab tersebut bahwa setiap hari mereka mengeruk pintu besi tersebut. Setiap kali mereka berhasil membuat lubang pada dinding tersebut, lubang tersebut akan kembali utuh keesokan harinya dengan izin Allah, tanpa ada bekas lubang sedikit pun.
Mereka terus melakukan ini setiap hari hingga hari kiamat tiba. Pada saat itu, lubang-lubang di dinding besi tersebut tidak akan kembali menutup dan cahaya matahari akan masuk ke dalam gua.
BACA JUGA:Mengapa Allah Menciptakan Dajjal? Inilah Tujuan Penciptaan Dajjal, Manusia, dan Semua Makhluk
Allah mengizinkan mereka untuk keluar dan menjelajah ke seluruh dunia untuk menemui dan menghancurkan segala makhluk, termasuk manusia, dengan cara membunuh, menyiksa, dan memakan mereka.
6. Kisah Terkurungnya Yakjuj Makjuj
Dalam Alquran disebutkan bahwa yang mengurung Yakjuj dan Makjuj adalah raja Zulkarnain, namun ada perbedaan pendapat tentang siapa sebenarnya Zulkarnain. Ada yang mengatakan bahwa beliau adalah seorang nabi, dan ada pula yang mengatakan bahwa beliau hanyalah seorang raja yang Saleh.
Nama Zulkarnain dikenal tidak hanya dalam Islam, tetapi juga dalam kitab asli bangsa Yahudi, bahkan sebelum Alquran ada. Beberapa ulama dan sejarawan berpendapat bahwa Zulkarnain berasal dari Yaman, Iran (Persia), atau bahkan dari Iskandariah (Mesir).
Dalam Kitab Kasyful Ghaibiyah diceritakan bahwa suatu ketika Zulkarnain bersama pasukannya bertemu dengan orang-orang Saleh selama perjalanan mereka.
Orang-orang Saleh ini memberitahu Zulkarnain bahwa ada suatu kaum yang tinggal di balik gunung dengan perawakan yang sangat aneh, tidak menyerupai binatang maupun manusia.
Mereka sering keluar dari tempat tinggal mereka untuk mencari makan, memburu binatang melata seperti ular dan kalajengking, bahkan terkadang memakan jasad manusia.
Karena ancaman dan gangguan yang ditimbulkan oleh makhluk ini, orang-orang Saleh meminta bantuan kepada raja Zulkarnain untuk mengurung mereka.
BACA JUGA:Mengungkap Kisah Tersembunyi Khurasan, Pintu Keluarnya Dajjal
Zulkarnain kemudian pergi menuju gunung tempat tinggal Yakjuj dan Makjuj, yang menurut teks berada di antara dua gunung yang saling berhimpit. Tempat tinggal mereka sangat luas, diceritakan luasnya mencapai 100 farsah (sekitar 554,1 kilometer).
Ketika Zulkarnain dan pasukannya tiba di sana, beliau memerintahkan pasukannya untuk menyiapkan batu-batu besi, tembaga, dan timah. Setelah itu, beliau mendekati pintu tempat tinggal Yakjuj Makjuj.
Beliau melihat bentuk tubuh mereka yang sangat aneh, dengan beberapa memiliki kuku panjang dan bertaring seperti binatang buas, serta ada yang memiliki dua telinga yang sangat besar.