RADAR JABAR - Presiden Jokowi membantah telah menawarkan putra bungsunya Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep untuk diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
Jokowi menegaskan jika siapapun bisa menanyakan kepada partai-partai untuk membuktikan jika isu dirinya menyodorkan Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024 tidak benar.
“Saya tidak pernah menyodorkan (nama) kepada siapapun. Kepada partai juga tidak pernah, (coba) tanyakan ke partai-partai,” ujar Jokowi saat ditemui di sela-sela peresmian pabrik baterai dan ekosistem kendaraan listrik PT HLI Green Power di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7).
Dia menegaskan bahwa pilkada merupakan urusan partai-partai politik, sehingga soal siapa saja yang dicalonkan dalam pilkada November mendatang juga adalah hak para partai politik.
BACA JUGA:Ketum PSI Bantah Jokowi Ikut Campur Mendorong Kaesang Di Pilkada Jakarta
“Saya bukan ketua partai, saya bukan pemilik partai, jadi jangan ditanyakan kepada saya,” kata Jokowi menegaskan.
Tudingan ikut campur atau cawe-cawe Presiden Jokowi dengan menawarkan nama Kaesang Pangarep untuk maju dalam Pilkada Jakarta disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al Habsyi. Tuduhan tersebut telah dibantah oleh pihak Istana, pun oleh Kaesang sendiri selaku Ketum PSI.
"Jangan bawa-bawa Presiden lah, yang ketua umum kan saya," kata dia pekan lalu.
Menurut Kaesang, pihak yang berhak memutuskan siapa yang akan maju mewakili PSI dalam pilkada adalah dirinya selaku ketua umum.
BACA JUGA:Tanggapan Gibran Soal Kaitan Putusan MA dan Kaesang Masuk Pilgub Jakarta: Tanya PSI
Beberapa hal pun akan menjadi pertimbangan Kaesang dalam menentukan siapa sosok yang akan maju di Pilkada DKI.
Salah satunya yakni banyaknya pihak yang datang ke PSI untuk meminta dukungan partai berlambang mawar merah itu.
"PSI kan punya kursi di Jakarta, lumayan ada delapan kursi. Banyak juga partai yang menyodor-nyodorkan jagoannya agar didukung PSI. Pernyataan Sekjen PKS mungkin hendak menutup pintu koalisi dengan PSI, ya nggak apa-apa juga," kata dia.
Terlepas dari itu, dia berharap pihak yang menyebar isu tersebut tidak mencederai momentum Pilkada 2024 ini dengan berita hoaks yang menyesatkan masyarakat.