Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendra Gunawan, dalam keterangannya di Jakarta, menyatakan bahwa alat seismograf pos pengamatan Gunung Ibu merekam erupsi tersebut dengan amplitudo maksimum 7 mm. "Letusan yang terjadi pada pukul 09.15 WITA itu menciptakan awan abu vulkanik berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat selama lebih dari satu menit," ujar Hendra.
Meskipun terjadi erupsi, status aktivitas Gunung Ibu tetap berada pada level Siaga atau Level III, setelah terakhir berstatus Awas atau Level IV pada 21 Juni 2024. PVMBG terus memantau perkembangan aktivitas gunung ini dengan seksama.
Hendra juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius empat kilometer dari pusat erupsi, serta sektoral lima kilometer pada bukaan kawah bagian utara. "Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung dan mulut seperti masker dan kacamata," tambahnya.
Gunung Ibu, dengan ketinggian 3.325 meter di atas permukaan laut, merupakan salah satu dari lima gunung api yang masih aktif di Maluku Utara. Terletak di bagian barat laut Pulau Halmahera, gunung ini secara rutin dipantau oleh PVMBG melalui pos pengamatan yang berlokasi di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, Halmahera Barat, Maluku Utara.
BACA JUGA:10 Gunung Terangker di Indonesia Menurut Urban Legend
Erupsi kali ini menambah daftar aktivitas vulkanik yang harus diwaspadai oleh masyarakat sekitar, terutama mereka yang tinggal dalam radius yang telah ditetapkan oleh PVMBG. Kejadian ini mengingatkan pentingnya kewaspadaan dan kesiapan dalam menghadapi potensi bencana alam, khususnya di wilayah dengan aktivitas vulkanik tinggi seperti Maluku Utara.
PVMBG terus berkomitmen untuk memberikan informasi terkini dan akurat terkait aktivitas gunung berapi di Indonesia, guna memastikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan rawan bencana. Masyarakat diimbau untuk selalu mengikuti arahan dan rekomendasi dari pihak berwenang, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang mungkin timbul (*).