“Kami sepakat bahwa tidak ada personel Hongaria yang akan mengambil bagian dalam kegiatan NATO di Ukraina dan tidak ada dana Hongaria yang akan digunakan untuk mendukung mereka,” tulis Orban di platform X mengenai kesepakatannya dengan Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Brussels.
Orban menyatakan bahwa Rutte sepenuhnya mendukung kesepakatan tersebut dan akan terus melakukannya jika dia menjadi pemimpin NATO berikutnya.
Sehubungan dengan janjinya, Hongaria siap mendukung pencalonan PM Rutte sebagai Sekretaris Jenderal NATO,” ujar Orban.
BACA JUGA:Hamas Tegaskan Pembakaran di Penyebrangan Rafah oleh Israel Merupakan Tindak Kriminal
“Mark Rutte juga meyakinkan saya bahwa tujuannya sebagai Sekretaris Jenderal NATO adalah memperlakukan semua sekutu dengan tingkat pemahaman dan rasa hormat yang sama,” tambahnya.
Dalam konferensi pers di Washington DC pada Selasa (18/6), Stoltenberg mengatakan bahwa dia percaya PM Belanda Rutte adalah kandidat terkuat untuk menggantikannya sebagai Sekjen NATO. Diketahui bahwa, masa jabatan Stoltenberg dijadwalkan berakhir pada 1 Oktober setelah menjabat selama 10 tahun.
NATO, yang terdiri dari 32 anggota, mengambil semua keputusan melalui konsensus, memberikan hak veto efektif kepada setiap negara anggota, termasuk dalam hal partisipasi dalam operasi bersama. Satu-satunya pesaing lain untuk jabatan ini adalah Presiden Rumania Klaus Iohannis, yang secara resmi masih menentang pencalonan Rutte.*