RADAR JABAR - Kelompok Palestina Hamas pada Senin (17/6) mengutuk pembakaran aula keberangkatan di penyeberangan Rafah oleh tentara Israel, menyebutnya sebagai tindakan kriminal dan perilaku brutal yang menunjukkan genosida Israel di Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengatakan bahwa tindakan Israel yang membakar ruang keberangkatan dan fasilitas lain di penyeberangan Rafah menyebabkan banyak penyeberangan tidak dapat digunakan, dan menyerukan kecaman internasional yang luas.
Hamas menambahkan bahwa Israel harus bertanggung jawab atas kejahatan tersebut, yang mengakibatkan terputusnya komunikasi warga Palestina dengan dunia luar.
BACA JUGA:Sekelompok Penjahat Bersenjata Culik 100 Orang di Wilayah Barat Laut Nigeria
Hamas juga mendesak tindakan internasional untuk membuka kembali penyeberangan Rafah, memfasilitasi perjalanan warga, dan memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Menurut seorang reporter Anadolu, tentara Israel pada Senin membakar ruang keberangkatan di sisi Palestina di penyeberangan Rafah, memutuskan hubungan warga Palestina di Jalur Gaza dengan dunia luar. Beberapa akun media sosial Palestina membagikan gambar aula keberangkatan yang terbakar habis.
Sebelumnya, pada 6 Mei, tentara Israel menyerbu Rafah, sebuah kota kecil di ujung selatan Gaza, meskipun ada peringatan internasional.
BACA JUGA:Kemlu RI Sebut Konflik Rusia-Ukraina Perlu Diselesaikan Melalui Upaya Bersama Semua Pihak
Mereka juga menguasai perbatasan Rafah di sisi Palestina, yang merupakan jalur penting untuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sulit di wilayah tersebut.