RADAR JABAR - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), bersama dengan Kementerian Sekretariat Negara, Sekretariat Kabinet, dan Kantor Staf Presiden, menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) di Gedung Nusantara DPR RI, Jakarta, pada hari Selasa, 11 Juni.
Pada agenda pertama, Kepala BPIP, Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, MA., Ph.D., menyampaikan Pendahuluan Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Anggaran Tahun 2023, Rencana Kerja Pemerintah dalam Struktur Anggaran Tahun 2024, dan Pembahasan RAPBN Tahun Anggaran 2025.
“Realisasi anggaran BPIP Tahun 2023 sebesar Rp335.364.672.060,00 atau sebesar 96,41% dari total pagu tahun 2023,” ucap Prof. Yudian.
Prof. Yudian menjelaskan capaian strategis BPIP pada tahun 2023 berdasarkan realisasi anggaran tahun tersebut. Beberapa capaian tersebut meliputi Gerakan Aksi Pancasila dan Gotong Royong Melawan Stunting, Sosialisasi Pancasila bekerja sama dengan DPR RI di 54 lokasi, Penganugerahan Ikon Prestasi Pancasila Tahun 2023, serta Pengkajian dan Penyelarasan Peraturan Perundang-undangan agar selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
“Lalu Penyusunan dan Peluncuran Buku Teks Utama Pancasila Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah PAUD s.d SMA, Sertifikasi bagi Pengajar/ Penceramah Pendidikan dan Pelatihan PIP, Pembinaan Ideologi Pancasila melalui Pelatihan Eksekutif Nasional (PEN) kepada K/ L dan Pemerintah Daerah, Kerjasama BPIP LAN MENPAN ANRI, Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Generasi Muda melalui Program Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023, dan Opini atas Laporan Keuangan BPIP oleh BPK (5 kali berturut-turut memperoleh opini WTP atas LK Tahun 2019 – 2023),” jelas Kepala BPIP.
Selanjutnya, Prof. Yudian memaparkan kegiatan strategis yang direncanakan dalam Struktur Anggaran Tahun 2024. Kegiatan tersebut mencakup Sosialisasi nilai-nilai Pancasila dengan melibatkan Lembaga Tinggi Negara, Anggota Legislatif, Kementerian/Lembaga, dan Perangkat Daerah; Monitoring, Evaluasi, dan Sosialisasi Buku Teks Utama Pancasila untuk jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah; Penyelarasan dan harmonisasi indikator nilai-nilai Pancasila terhadap rancangan peraturan-peraturan bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah; serta Penyempurnaan Arah Kebijakan, Peta Jalan, dan Penyelenggaraan Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila.
“Kemudian Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila, Pelaksanaan Pelatihan Training of Trainer (ToT) Pembinaan Ideologi Pancasila, Sertifikasi kepada pendidik dan pelatih Diklat Pembinaan Ideologi Pancasila, Standardisasi dan kurikulum pendidikan dan pelatihan pembinaan ideologi Pancasila, Rekrutmen, Seleksi dan Diklat Paskibraka, Serta Penetapan Purnapaskibraka Duta Pancasila, Pengukuran Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila, dan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024,” ucapnya.
Kepala BPIP menyatakan bahwa anggaran BPIP mengalami penurunan dari tahun 2023 hingga 2025. Anggaran tahun 2024 berkurang sebesar Rp
Kepala BPIP mengungkapkan bahwa anggaran BPIP terus mengalami penurunan dari tahun 2023 hingga 2025. Pada tahun 2024, anggaran BPIP turun sebesar Rp15.227.428.000,00 atau 4,26% dari tahun 2023. Sementara itu, pagu anggaran tahun 2025 berkurang sebesar Rp42.840.690.000,00 atau 12,52% dari tahun 2024.
Dalam pembahasan pendahuluan RAPBN Tahun Anggaran 2025, BPIP mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp100.000.000.000,00 untuk mendanai kegiatan strategis, termasuk Penguatan Jaringan Relawan Pancasila dengan melibatkan pemerintah, lembaga legislatif, dan komponen lainnya, fasilitasi pembinaan Paskibraka dan purnapaskibraka duta Pancasila, serta sosialisasi Pancasila untuk content creator, YouTuber, influencer, dan TikToker.
Yudian Wahyudi menyatakan bahwa BPIP akan secara masif mensosialisasikan Pancasila ke berbagai lini kehidupan, terutama kepada generasi muda melalui media sosial seperti TikTok dan Instagram, sesuai arahan Presiden saat ia dilantik sebagai Kepala BPIP pada 7 Juni 2022.
Mengingat kemampuan generasi muda dalam bermedia sosial dan membuat konten, BPIP menilai pentingnya Ideologi Pancasila masuk ke generasi milenial, Gen Z, dan alfa dengan melibatkan content creator, YouTuber, influencer, dan TikToker untuk membumikan dan mengarusutamakan nilai-nilai luhur Pancasila secara kekinian.
Anggota Dewan Fraksi NasDem, Aminurokhman, S.E., M.M., dalam pendalamannya kepada BPIP, menyampaikan perlunya penguatan kelembagaan BPIP melalui undang-undang. Ia menilai pentingnya tugas BPIP dalam mentransformasikan nilai-nilai ideologi menjadi bagian dari kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat.
“Setiap rapat saya dengan BPIP selalu saya mendorong bahwa BPIP ini jangan hanya menjadi Badan yang hanya dibentuk oleh keputusan presiden pak, kedepan ini bagaimana Lembaga ini eksistensinya harus dikuatkan dengan undang-undang,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aminurokhman mendorong program-program BPIP agar tidak hanya menyentuh pada komponen masyarakat pada tingkatan tertentu, melainkan harus pada semua kalangan tanpa terkecuali.