RADAR JABAR - Puasa Arafah merupakan salah satu puasa sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam, dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah atau satu hari sebelum Hari Raya Idul Adha.
Pada tahun 2024, tanggal 9 Dzulhijjah diperkirakan jatuh pada Minggu, 16 Juni, berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dan maklumat PP Muhammadiyah.
Penentuan Jadwal Puasa Arafah 2024
Kementerian Agama RI menetapkan bahwa Hari Raya Idul Adha tahun 2024 akan jatuh pada Senin, 17 Juni.
Hal ini juga selaras dengan maklumat dari PP Muhammadiyah No. 159/I.1/B/2023 tentang Hasil Hisab Awal Ramadan, 1 Syawal, dan 10 Dzulhijjah 1445 H.
Menurut hisab tersebut, 1 Dzulhijjah 1445 H jatuh pada Sabtu, 8 Juni 2024. Dengan demikian, 9 Dzulhijjah atau hari untuk melaksanakan puasa Arafah akan jatuh pada Minggu, 16 Juni 2024.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah memiliki makna yang sangat mendalam dalam ajaran Islam. Pada hari ini, para jamaah haji berkumpul di Padang Arafah untuk melaksanakan wukuf, yang merupakan rukun haji paling penting.
Tanpa wukuf, ibadah haji seseorang tidak sah. Bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan haji, puasa Arafah dianjurkan sebagai bentuk ibadah dan pendekatan diri kepada Allah SWT.
Rasulullah SAW menganjurkan puasa ini karena keutamaannya yang sangat besar. Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Puasa Arafah, aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. Muslim)
Hadits ini menunjukkan bahwa puasa Arafah dapat menghapuskan dosa-dosa kecil selama dua tahun, yaitu setahun sebelumnya dan setahun setelahnya. Hal ini mencerminkan betapa besar rahmat dan ampunan Allah SWT bagi mereka yang berpuasa pada hari tersebut.
Manfaat Puasa Arafah
Selain mendapatkan pahala yang besar dan ampunan dosa, puasa Arafah juga memiliki berbagai manfaat lainnya:
Meningkatkan Ketaqwaan dan Keimanan: Dengan melaksanakan puasa Arafah, umat Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan keimanan mereka kepada Allah SWT. Puasa ini menjadi momentum untuk merenungkan kembali perjalanan hidup dan meningkatkan amal ibadah.
Meningkatkan Kesabaran dan Disiplin Diri: Puasa mengajarkan kesabaran dan disiplin diri, serta kemampuan menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Hal ini bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan.
Kesehatan Fisik: Puasa memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti detoksifikasi tubuh, meningkatkan sistem pencernaan, dan mengatur kadar gula darah. Dengan berpuasa, tubuh juga diberi kesempatan untuk beristirahat dari rutinitas makan yang berlebihan.
Meningkatkan Solidaritas Sosial: Dengan berpuasa, umat Muslim diingatkan akan kondisi saudara-saudara mereka yang kurang beruntung dan sering mengalami kelaparan. Ini dapat meningkatkan rasa solidaritas sosial dan mendorong untuk lebih banyak bersedekah dan membantu sesama.