Namun, sebelum dia melakukannya, kami melihat dia memamerkan rencana-rencana yang telah kami buat di story-nya. Rencana itu kemudian diambil orang lain dan mereka membuka usaha dengan rencana yang telah kami buat.
Akhirnya, sang anak muda tidak jadi membuka usaha karena idenya sudah diambil orang lain. Jika dia ingin membawa masalah ini ke pengadilan, selain sulit karena dia sendiri yang membocorkannya, biaya yang harus dikeluarkan juga banyak.
BACA JUGA:5 Tanda Teman Tidak Akan Mengembalikan Uang yang Dipinjam
Kami juga pernah mengalami hal serupa. Saat itu kami sedang melakukan survei tanah untuk cabang kami. Setelah kami mendapatkannya, kami membagikannya di WhatsApp untuk memamerkan dan sekaligus mencari pemasaran.
Namun, tidak lama kemudian, tanah itu dibeli oleh pesaing kami. Akhirnya, kami hanya bisa menerima dengan ikhlas dan menjadikannya sebagai pembelajaran.
Alasan Oversharing
1. Membangun Kepercayaan
Beberapa alasan orang oversharing salah satunya adalah keinginan untuk dipercaya. Mereka memamerkan rencananya dengan harapan akan divalidasi oleh orang lain bahwa mereka mampu dan akan mencapai apa yang direncanakan.
Namun, sebenarnya tidak perlu bagi orang lain untuk percaya pada kita, yang penting adalah kita percaya pada diri sendiri.
2. Menginspirasi Orang
Alasan kedua adalah keinginan berlebihan untuk menginspirasi orang lain, yang sebenarnya bagus, tetapi seringkali orang yang oversharing sedikit merendahkan orang lain.
Misalnya, mereka ingin membuat usaha besar dan mengajak orang lain untuk ikut serta, tetapi karena mereka oversharing, mereka memberikan semua rencana dengan detail, mulai dari langkah awal hingga langkah terakhir.
BACA JUGA:4 Tipe Teman yang Berdampak Positif Dalam Hidup
Ini seperti bermain poker dan sombong dengan menunjukkan semua kartu kepada semua orang, dan ketika kalah, mereka marah-marah. Jangan oversharing, jika ingin berbagi, lakukan dengan secukupnya sehingga orang yang Anda bagikan dapat memperoleh ide, tetapi tidak mendapatkan gambaran lengkapnya.
Pastikan juga bahwa orang-orang yang Anda bagikan itu dapat dipercaya, karena tidak semua orang layak untuk mengetahui semua hal tentang kita.
3. Gengsi
Alasan ketiga adalah perasaan gengsi atau rasa ingin menang. Misalnya, jika teman-teman Anda bekerja di BUMN, Anda ingin memamerkan bahwa Anda juga ingin mendaftar di BUMN.
Atau jika teman-teman Anda sudah membuka usaha, Anda ingin memamerkan bahwa Anda juga akan segera membuka usaha.