Harga tergolong mahal. Ketika iQOO Z9 resmi hadir di Indonesia, ponsel ini dibanderol dengan harga yang cukup tinggi untuk kelasnya. Varian tertinggi mencapai harga Rp4,7 jutaan dengan kapasitas 12/256 GB, sementara varian 8/256 GB dijual seharga Rp4,3 jutaan.
Padahal, dengan menambah Rp200.000 lagi, kalian bisa mendapatkan Poco X6 Pro dengan kapasitas 12/512 GB seharga Rp4,9 jutaan. Selain itu, dengan menambah sekitar Rp2.000.000 lagi, kalian bisa mendapatkan Vivo V30 yang memiliki fitur lebih lengkap, termasuk lensa ultrawide dan chipset yang sama.
Situasi ini membuat iQOO Z9 terasa dilematis, terutama karena di Malaysia dan China ponsel ini dijual hanya sekitar Rp3 jutaan untuk varian 12/256 GB dengan catatan promo, sementara di Indonesia harga yang ditawarkan adalah harga normal tanpa promo.
Kompetitor terdekatnya, Infinix GT2 Pro, dijual dengan harga Rp4,5 jutaan untuk varian yang sama, namun dengan spesifikasi yang lebih tinggi terutama pada prosesor. Dengan kondisi harga seperti ini, iQOO Z9 di Indonesia menghadapi persaingan ketat terutama dari segi harga dan fitur yang ditawarkan oleh kompetitornya.
4. Menggunakan Chipset Lama
Meskipun chipset Snapdragon 7 Gen 3 yang digunakan oleh iQOO Z9 masih bertenaga, ia sedikit kalah saing dengan kompetitornya. Chipset ini mengadopsi teknologi fabrikasi 4 nanometer, sehingga tidak hanya efisien tetapi juga memiliki performa yang setara dengan Snapdragon 870 dan Dimensity 8200, menjadikannya unggul di kelasnya.
Performa chipset ini terbukti dalam skor benchmark AnTuTu versi 10, di mana iQOO Z9 mencatatkan angka impresif hingga 866.000 poin.
BACA JUGA:6 Hp Flagship Vivo dan iQOO Terbaik yang Memiliki Skor AnTuTu Tertinggi pada Mei 2024
Skor ini menempatkan iQOO Z9 di garis depan smartphone dengan kemampuan luar biasa dalam kisaran harga Rp4 jutaan, bahkan mampu bersaing dengan model-model seperti Infinix GT2 Pro dan Poco X6 Pro. Kinerja tinggi ini menjadikan iQOO Z9 pilihan yang sangat cocok untuk gaming dan aplikasi intensif lainnya tanpa mengorbankan efisiensi.
Namun, jika dibandingkan dengan Dimensity 8300 milik Poco X6 Pro, jelas Snapdragon 7 Gen 3 kalah dalam beberapa aspek. Meskipun demikian, Snapdragon 7 Gen 3 masih mampu menangani game berat dengan grafis tinggi secara stabil dan mulus.
Namun, dengan harga Rp4,7 juta, kami merasa kurang puas jika harus membeli ponsel ini, karena chipset Snapdragon 7 Gen 3 masih kalah dibandingkan dengan kompetitornya seperti Dimensity 8300 milik Poco X6 Pro.
Meskipun di kelas Rp4 jutaan iQOO Z9 merupakan mid-range terbaik dari Vivo, jika dibandingkan dengan brand lain seperti Infinix dan Xiaomi, Vivo masih berada di bawah kedua brand tersebut dalam hal chipset.
5. Banyak Kompetitor yang Lebih Baik
Harga iQOO Z9 sekitar Rp4 jutaan namun masih perlu beberapa pertimbangan melihat berbagai HP sekelasnya. Seperti yang kami katakan, masalah harga adalah hal yang sensitif. Namun, jika kalian mencari rekomendasi ponsel dengan nilai terbaik, ada beberapa opsi menarik yang bisa dipertimbangkan.
Misalnya, Realme GT Neo 3 yang harganya sekitar Rp4 jutaan. Ponsel ini dilengkapi dengan chipset Dimensity 8100 dan memiliki lensa ultrawide serta fast charging 80 watt, sehingga masih sangat cocok untuk dimiliki jika kalian tidak ingin ponsel keluaran lama.
BACA JUGA:iQOO Neo 9S Pro Bawa Spek Gak Kaleng-Kaleng dengan Dimensity 9300+ Terkencang
Ada juga opsi baru yang bertenaga seperti Poco X6 Pro yang dijual seharga Rp4,9 jutaan dan stoknya masih tersedia di toko online. Untuk versi yang lebih murah dengan chipset setara, Infinix GT20 Pro bisa menjadi pilihan.
Namun, perlu dicatat bahwa Infinix juga tidak memiliki lensa ultrawide dan hanya mendukung fast charging 45 watt, mirip dengan kekurangan iQOO Z9.