RADAR JABAR - Pernahkah Anda mengamati situasi di mana seseorang secara tidak sadar mengambil barang orang? Perilaku semacam itu dapat diklasifikasikan sebagai klepto atau kleptomania.
Kleptomania adalah gangguan kesehatan mental yang menyebabkan individu kesulitan mengontrol dorongan untuk mengambil barang tanpa izin. Orang dengan kleptomania cenderung mencuri barang di tempat umum seperti toko atau dari kenalan mereka.
Tindakan ini dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius serta tekanan psikologis dan emosional. Karena itu, mereka yang menunjukkan gejala kleptomania perlu mencari pengobatan dari profesional psikologi atau medis untuk mencegah risiko hukum dan mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.
Meskipun kleptomania sering kali mulai terjadi pada masa remaja, kondisi ini juga dapat muncul pada masa dewasa. Gangguan mental ini termasuk dalam kategori gangguan kontrol impulsif yang membuat individu sulit mengatur emosi dan perilaku mereka. Lalu, bisakah kleptomania disembuhkan?
BACA JUGA:Waspada! 7 Penyebab Seseorang Menjadi Psikopat yang Harus Kamu Tau
Penyebab Kleptomania
Definisi kleptomania dan faktor penyebabnya masih menjadi subjek penelitian. Menurut laporan dari Cleveland Clinic, ada beberapa indikasi yang menunjukkan beberapa kemungkinan penyebab seseorang mengembangkan kleptomania:
1. Perbedaan Struktur Otak
Individu yang mengalami kleptomania dapat memiliki perbedaan dalam struktur otak tertentu, terutama di area yang mengatur kontrol dan hambatan impuls.
2. Perbedaan Kimia Otak
Otak menggunakan neurotransmitter khusus yang mengelola komunikasi dan proses tertentu. Perbedaan kimia ini dapat mempengaruhi seseorang untuk mengembangkan kleptomania, terutama setelah penggunaan obat-obatan yang memengaruhi neurotransmitter otak. Namun, penelitian lebih lanjut masih diperlukan dalam hal ini.
3. Gejala Kondisi Kesehatan Mental
Kleptomania bisa menjadi gejala dari berbagai kondisi kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, kecanduan, gangguan makan, dan penyalahgunaan zat.
4. Faktor Genetika
Meskipun belum ada bukti kuat bahwa kleptomania dapat diturunkan secara genetik, seringkali individu dengan kleptomania memiliki riwayat keluarga dengan kondisi mental lainnya seperti gangguan suasana hati atau penyalahgunaan zat. Namun, hal ini juga memerlukan penelitian lebih lanjut.
Diagnosis kleptomania biasanya dilakukan secara bertahap, dengan dokter mengajukan pertanyaan tentang perasaan pasien sebelum, selama, dan setelah melakukan tindakan mencuri. Selain itu, dokter juga dapat melakukan tes darah, MRI, atau CT scan untuk menentukan apakah gejala tersebut disebabkan oleh kelainan otak atau cedera kepala.