RADAR JABAR - Kabinet Israel tidak berdiam diri menyikapi serangan yang dilakukan oleh Iran pada Sabtu malam, 13 April yang lalu.
Berita menyebutkan bahwa Israel tengah bersiap untuk melancarkan serangan terhadap Iran malam ini, dan rencana penyerangan telah disetujui oleh anggota Kabinet.
Isaac Herzog, yang menjabat sebagai Presiden Israel, menyatakan bahwa serangan Iran merupakan tindakan deklarasi perang yang dilancarkan oleh negara tersebut.
“Serangan rudal jelajah, rudal balistik dan drone dalam skala besar oleh Iran ke wilayah Israel merupakan deklarasi perang Iran,” kata Herzog.
BACA JUGA:Alasan China Minta Pihak Iran dan Israel Menahan Diri
Walaupun disetujui oleh kabinetnya, Israel mendapat kabar bahwa negara pendukungnya, Amerika Serikat, enggan untuk ikut serta dalam serangan balasan terhadap Iran.
Presiden Joe Biden secara langsung menyampaikan hal ini kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Amerika tidak akan terlibat dalam atau mendukung tindakan agresif terhadap Iran.
Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih, John Kirby, menyatakan bahwa Amerika Serikat akan terus membantu Israel dalam pertahanannya, namun tidak berniat untuk terlibat dalam konflik bersenjata dengan Iran.
Kirby menekankan bahwa komitmen Amerika terhadap Israel kuat, tetapi fokusnya adalah pada pertahanan, bukan penyerangan terhadap Iran.
"Seperti yang telah berulang kali dikatakan oleh Presiden, kami tidak menginginkan perang yang lebih luas di kawasan ini. Kami tidak ingin berperang dengan Iran dan saya pikir saya akan berhenti di situ saja," tambah Kirby.
“Kami tidak menginginkan peningkatan ketegangan di kawasan ini. Kami tidak menginginkan konflik yang lebih luas,” kata Kirby.
BACA JUGA:Situasi WNI Terus Dipantau oleh Kemlu Saat Konflik Iran-Israel Semakin Memanas
Usai diserang oleh Iran, Israel merilis rekaman video yang memperlihatkan kerusakan yang parah di Pangkalan Udara Nevatim.
Serangan tersebut mengakibatkan landasan pacu penuh dengan lubang yang dihasilkan oleh rudal dan drone Iran.
Upaya Iran tersebut jelas bertujuan untuk menunjukkan kepada Israel bahwa mereka mampu menetralisir kekuatan udara serta pangkalan militer yang menjadi tulang punggung angkatan bersenjata Israel jika diperlukan.