RADAR JABAR - Setiap tahun, saat perayaan Lebaran tiba, kue nastar menjadi salah satu hidangan yang selalu dinanti-nanti.
Kue ini tidak hanya lezat, tetapi juga menjadi simbol kegembiraan dan kehangatan dalam menyambut momen bersejarah ini.
Namun, seperti halnya banyak makanan manis lainnya, penting bagi kita untuk memahami kandungan kalori dalam kue nastar dan memoderasi konsumsi kita.
1. Sejarah dan Asal-usul Kue Nastar
Sebelum kita membahas kandungan kalori, ada baiknya untuk mengetahui sedikit tentang sejarah dan asal-usul kue nastar.
Kue ini memiliki akar budaya yang kuat di Indonesia dan sering kali dihubungkan dengan perayaan Lebaran. Nama "nastar" sendiri berasal dari gabungan kata "nanas" dan "tart", menandakan bahwa kue ini memiliki inti nanas yang khas di dalamnya.
2. Komposisi Kue Nastar
Kue nastar terdiri dari beberapa bahan utama, termasuk tepung terigu, mentega, gula, telur, dan selai nanas. Tepung terigu memberikan tekstur yang renyah dan berpengaruh pada kadar karbohidrat dalam kue ini.
Mentega dan gula memberikan cita rasa yang khas dan manis, sementara telur bertindak sebagai pengikat untuk menghasilkan tekstur yang lembut.
Selai nanas, yang menjadi ciri khas kue nastar, memberikan rasa segar dan asam yang kontras dengan manisnya adonan.
BACA JUGA:5 Kue Kering Cokelat yang Cocok Jadi Suguhan di Hari Lebaran