Israel telah memulai penyelidikan atas kejadian tersebut untuk mencegah terulangnya hal serupa di masa mendatang.
Serangan militer Israel dalam dua pekan terakhir juga telah mengakibatkan kerusakan pada fasilitas medis terbesar di Gaza, Rumah Sakit Al-Shifa, serta menghambat sistem perawatan kesehatan di wilayah tersebut, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Selasa (2/4).
Sedikitnya 21 pasien telah meninggal dunia selama pengepungan Israel terhadap rumah sakit tersebut.
WHO telah berusaha selama beberapa hari untuk mencapai Al-Shifa dan beberapa fasilitas kesehatan terakhir yang tersisa di Gaza utara, dengan tujuan untuk mengirimkan obat-obatan, bahan bakar, dan makanan, sambil mengevaluasi kebutuhan tambahan yang diperlukan untuk menyelamatkan pasien yang masih hidup.
BACA JUGA:Korsel, AS, dan Jepang Tukar Pandangan Mengenai Ancaman Dunia Maya dari Korea Utara
Namun, badan PBB tersebut menyayangkan bahwa sebagian besar misinya ke rumah sakit tersebut telah "ditolak" oleh pihak berwenang Israel.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, kelompok Palestina Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel, melanggar perbatasan, menyerang wilayah sipil dan pangkalan militer. Hampir 1.200 orang di Israel tewas dan sekitar 240 lainnya diculik dalam serangan tersebut.
Israel merespons dengan melancarkan serangan balasan, memberlakukan blokade total terhadap Gaza, dan melakukan serangan darat ke wilayah Palestina dengan tujuan untuk menghancurkan pejuang Hamas dan menyelamatkan para sandera.