Radar Jabar – Kemenangan sekali putaran paslon capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 disebut bisa menggairahkan investasi di Indonesia.
Hal tersebut menurut penilaian Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listyanto.
“Di bawah kepemimpinan calon presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto, investasi di Indonesia akan semakin moncer,” papar dia di Jakarta, Minggu 24 Maret 2024.
Keyakinan tersebut, jelasnya, terlihat dari banyaknya pemimpin negara di dunia yang mengucapkan selamat kepada Prabowo. Ucapan-ucapan ini datang sejak awal dinyatakan menang satu putaran di Pilpres 2024 versi quick count sampai hasil resmi rekapitulasi nasional KPU.
BACA JUGA:Waketum Gerindra Habiburokhman Prediksi Hubungan Prabowo dan Megawati Semakin Baik Pasca Pemilu
Oleh karena itu, hal tersebut diyakini mampu mendongkrak kemitraan strategis bagi ekonomi Indonesia.
Eko menilai Ketum Partai Gerindra itu punya keunggulan dari cara berpikirnya yang global serta strategis sehingga menjadi ‘magnet’ dan menyebabkan para investor tak ragu tanam investasi di Indonesia. Ini bahkan walau di tengah situasi ekonomi global yang lesu.
Ia melanjutkan, andai kelak Prabowo resmi dilantik sebagai presiden bersama wakilnya, Gibran, keduanya dipercaya mudah meyakinkan investor global. Caranya yakni melalui ide-ide strategis dalam membangun Indonesia maju ke depan yang disampaikan lewat forum-forum internasional.
“Prabowo sering mengisi forum-forum internasional. gampang lah kalau misalkan mau menyampaikan hal-hal strategis Indonesia ke dunia internasional,” ungkapnya.
BACA JUGA:Ganjar Klaim Memiliki Catatan Pemilu 2024 Serupa dengan Kubu AMIN
Bahkan Eko menyebut Prabowo juga sering hadir dalam forum internasional dengan kerap menyampaikan ide-ide strategis apalagi dapat diartikulasikan langsung. Kemampuan bahasa asing Menteri Pertahanan tersebut yang sangat bagus dinilai bisa membuat investor percaya diri.
Eko pun memberikan saran soal cara untuk bisa menaikkan investasi yang masuk ke Indonesia dengan pesat. Menurutnya, pemerintah Prabowo-Gibran juga mesti menekan angka indeks Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia di bawah angka pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini yang 5%.
“Tentu usaha pak Prabowo agar investasi terus mengalir bahkan lebih deras kalau ICOR kita harus lebih diredupkan, ini sudah angkanya sudah 6,7% tinggi sekali, harus dikembalikan setidaknya 4% lah jangan ini jangan sampai lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi ICOR-nya.” Ia berpesan.
Sumber: Antara.