Warga Dukung Bupati Bandung Dadang Supriatna Jilid Dua Bedas

Jumat 22-03-2024,19:06 WIB
Reporter : Ismi Susi Widari
Editor : Ismi Susi Widari

Mamat mengatakan baru pertama kali para guru ngaji di Kabupaten Bandung, khususnya di Desa Warnasari mendapatkan perhatian dari Bupati berupa insentif.

 

BACA JUGA: Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Menegaskan: THR Harus Dibayarkan Kepada Karyawan Sebelum H-7 Lebaran

 

"Baru pertama kali, guru ngaji kaaku. Alhamdulillah, keberkahan guru ngaji dapat honor Rp 500.000," katanya.

Ia mengatakan guru ngaji yang meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42 juta.

Sementara itu, Kepala Desa Warnasari Kiaa Sugiharto mengatakan bahwa kegiatan Rembug Bedas ini merupakan kegiatan spesial yang diprogramkan Bupati Bandung disaat Ramadan 1445 Hijriah.

"Apalagi ini kegiatan yang ke-100 kalinya Rembug Bedas. Diharapkan ada pesan khusus bagi Desa Warnasari.," katanya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Bupati Badung karena disaat ada Ketua RT yang meninggal, mendapatkan santunan Rp 42 juta. Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati atas program insentif guru ngaji yang sudah direalisasikan dan dirasakan manfaatnya oleh penerima manfaat maupun masyarakat.

"Sudah banyak warga di Desa Warnasari yang sudah menerima bantuan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan," katanya.

Menurutnya, karena program Bupati Bandung banyak yang direalisasikan, sehingga banyak warga yang mendukung kepemimpinan Dadang Supriatna dua periode.

Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa pelaksanaan Rembug Bedas ini dalam rangka mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dengan masyarakat.

"Rembug Bedas ini dina raraga ngarakeutkeun tali silaturahmi, ngawangun partisipasi, ngaguar aspirasi, bari mere solusi pikeun ngaronjatkeun pangwangunan ekonomi Kabupaten Bandung," katanya.

Dadang menjelaskan anggaran guru ngaji sebesar Rp 109 miliar per tahun dan terbesar di Indonesia. "Sudah 15.775 orang dicairkan," katanya.

Ia mengatakan guru ngaji datang ke sekolah, merupakan kebijakan dirinya. Sebelumnya, guru ngaji mengajar di rumah, masjid dan mushola.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menjelaskan program tiga muatan lokal. Yakni, pendidikan Pancasila dan UUD 1945, pendidikan bahasa dan budaya Sunda, belajar mengaji dan menghafal Alquran.

Kategori :