Panas yang dihasilkan oleh microwave mungkin tidak cukup merata untuk mencairkan lemak dalam makanan, yang dapat menyebabkan terjadinya titik panas yang dapat membakar makanan atau bahkan menyebabkan kebakaran di dalam microwave.
5. Makanan dan Minuman dalam Wadah Plastik
Memanaskan makanan atau minuman dalam wadah plastik di microwave dapat menyebabkan zat kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) atau ftalat terlepas ke dalam makanan atau minuman.
Zat-zat kimia ini dapat beracun dan berpotensi menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang jika terakumulasi dalam tubuh.
Sebaiknya gunakan wadah yang aman untuk microwave, seperti kaca atau keramik, untuk memanaskan makanan atau minuman.
6. Botol Susu Bayi
Memanaskan botol susu bayi di microwave dapat menghasilkan panas yang tidak merata, sehingga terdapat risiko terjadinya titik panas yang dapat membakar mulut bayi.
Selain itu, ada juga risiko bahwa suhu susu di dalam botol tidak terdeteksi dengan benar, sehingga bayi dapat mengonsumsi susu yang terlalu panas dan menyebabkan luka bakar.
BACA JUGA:5 Olahraga yang Efektif untuk Menurunkan Tekanan Darah
7. Makanan Berbumbu dan Makanan Asam
Makanan berbumbu seperti saus tomat atau makanan asam seperti tomat atau jeruk mungkin menyebabkan reaksi kimia saat dipanaskan di microwave.
Ini dapat menghasilkan rasa yang tidak enak atau bahkan menyebabkan perubahan warna atau tekstur makanan. Lebih baik memanaskan makanan berbumbu atau asam di atas kompor dengan hati-hati untuk menghindari masalah ini.
8. Makanan Kering dan Tidak Berair
Makanan yang kering dan tidak berair seperti roti atau kue sebaiknya tidak dipanaskan di microwave. Ini karena microwave cenderung mengeluarkan uap air dari makanan saat dipanaskan, yang dapat membuat makanan tersebut menjadi kering dan keras.
Lebih baik memanaskan makanan kering dengan cara yang lebih lembut, seperti dengan menggunakan oven atau pemanggang