RADAR JABAR - Israel telah menyebabkan lebih banyak kematian anak-anak di Gaza dalam lima bulan terakhir dibandingkan dengan jumlah total anak-anak yang tewas dalam konflik di seluruh dunia selama empat tahun terakhir, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Dalam laporan yang disampaikan kepada PBB pada Rabu, Francesca Albanese, pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki Israel, mengutuk krisis yang sedang berlangsung di Gaza, menyebutnya sebagai proses sistematis yang setara dengan genosida.
Albanese menegaskan bahwa situasi yang mengerikan yang dihadapi anak-anak Palestina di bawah pendudukan Israel harus menjadi perhatian utama. Laporan tersebut menggarisbawahi dampak buruk dari konflik tersebut, termasuk serangan tanpa henti terhadap penduduk sipil Gaza, khususnya anak-anak.
BACA JUGA:Israel Sandera 14 Staf Bulan Sabit Merah Palestina
"Menghancurkan suatu populasi dari akarnya. Genosida adalah proses, bukan sebuah tindakan, dan apa yang terjadi di Gaza adalah suatu tragedi yang sudah diramalkan. Lihat laporan saya tentang perlakuan terhadap anak-anak Palestina di bawah pendudukan Israel," tulis Albanese di X.
Dalam unggahannya di media sosial X, Albanese memperlihatkan bahwa jumlah anak yang tewas akibat serangan Israel di Gaza dari Oktober 2023 hingga Februari 2024 mencapai 12.300, sedangkan jumlah anak yang tewas dalam konflik dunia sejak 2019 adalah 12.193.
Laporan tersebut juga mengungkapkan adanya penargetan sistematis, pemboman tanpa pandang bulu, dan penghancuran infrastruktur penting, yang menyebabkan banyak keluarga mengungsi dan komunitas menjadi hancur.
BACA JUGA:2000 Tenaga Medis di Gaza Tidak Memiliki Makanan untuk Berbuka Puasa
Konflik yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas di Gaza telah menimbulkan korban jiwa dan melukai ribuan orang. Pada 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket besar-besaran ke Israel dari Gaza, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 lainnya. Israel membalas dengan serangan habis-habisan, yang mengakibatkan kematian dan luka parah di Gaza.