RADAR JABAR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian serta Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah mengadakan pasar murah selama bulan Ramadhan 1445 Hijriah.
Syarifah Sofiah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, mengatakan pada hari Kamis (14/3) di Kota Bogor bahwa pasar murah tersebut merupakan hasil kerjasama dengan GS Fresh Mart dan Bulog, bertujuan untuk mengurangi tingkat inflasi.
“Jadi selama bulan Ramadhan ini akan ada sembilan titik Gerakan Pasar Murah,” ujar Syarifah.
BACA JUGA:Sosialisasi 4 Pilar MPR-RI, Diah Nurwitasari: Kuatkan Ketaqwaan dan Nilai Kebangsaan dengan Ramadan
Ia menjelaskan bahwa Pasar Murah ini merupakan salah satu langkah dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menekan inflasi. Selain membantu masyarakat dengan harga yang lebih murah, pasar murah ini juga diharapkan dapat mengatur harga di pasar dengan mengurangi permintaan di pasar.
“Ketika permintaan banyak, harga naik. Jadi kalau permintaan sedikit harganya bisa turun. Jadi semakin banyak pasar murah seperti ini semakin baik,” jelasnya.
Salah satu pasar murah yang diselenggarakan Pemkot Bogor berlokasi di Taman Tamara, Kelurahan Menteng pada hari Rabu (13/3). Syarifah mengatakan bahwa kegiatan pasar murah seperti ini sangat dinantikan oleh masyarakat.
Setiap kali diadakan pasar murah, barang-barang sembako yang dijual dengan harga lebih murah dari harga pasaran selalu habis terjual.
BACA JUGA:Puluhan Pemuda dan Anak-Anak yang Terlibat Dalam Perang Sarung di Bogor Berhasil Ditangkap
“Jadi tanpa perlu mengeluarkan transpor, warga bisa mendapatkan barang dengan harga relatif murah dan kualitasnya bagus,” ujarnya.
Firdaus, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian Kota Bogor, menyatakan bahwa pasar murah ini adalah bagian dari upaya pengendalian inflasi dari TPID yang dipimpin oleh Sekda Kota Bogor.
Pihaknya berencana untuk mengadakan pasar murah di sembilan titik kelurahan hingga tanggal 3 April 2024. Barang-barang yang dijual di pasar murah termasuk beras, minyak, terigu, cabai, bawang, telur, ayam broiler, sirup, susu, wafer, dan lainnya.
“Tentu harganya lebih murah Rp2 ribu sampai Rp3 ribu dari harga di pasaran dengan sasaran 300 warga di setiap pasar murah,” ungkapnya.*