RADAR JABAR - Seorang turis perempuan berinisial F telah menjadi korban pemerkosaan oleh 7 orang di India. Para pelaku juga melakukan kekerasan fisik terhadap F dan suaminya.
Serangan tersebut terjadi saat mereka sedang berkemah di kawasan Dumka, Jharkand, pada malam Jumat 1 Maret 2024. Sampai hari Minggu (3/3/2024), F dan suaminya masih dalam perawatan medis.
Ini membuat india disebut-sebut sebagai negara yang tidak aman untuk dikunjungi turis. Keamanan merupakan salah satu aspek penting bagi penduduk suatu negara.
Dengan keamanan yang baik, penduduk dapat beraktivitas dengan lancar, yang akan menopang kemajuan negara baik dari sisi sosial, budaya, maupun ekonomi.
Tidak heran jika di negara-negara maju, rata-rata tingkat kriminalitasnya terbilang lebih rendah. Selain India, ada beberapa negara yang memiliki tingkat kriminalitas tertinggi di dunia, bahkan banak negara yang memperingatkan warganya untuk tidak berkunjung ke negara tersebut.
10 Negara Paling Tidak Aman untuk Turis
Berikut adalah negara-negara yang memiliki tingkat kriminalitas tertinggi di dunia menurut data World Population Review (WPR), dan tidak aman dikunjungi wisatawan mancanegara.
1. Brazil
Brazil menempati posisi ke-9 dengan nilai indeks kejahatan sebesar 67,49. Tingkat pembunuhan di negara ini mencapai 30 kasus per 100 ribu penduduk setiap tahunnya. Masalah terbesar yang dihadapi di negara ini adalah kejahatan terorganisir yang tengah berkembang dalam beberapa tahun belakangan.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Negara Paling Aman untuk Solo Traveling
Kekerasan terhadap kelompok geng menjadi hal yang biasa terjadi di Brazil. Kasus perdagangan narkoba, kekerasan dalam rumah tangga, hingga korupsi menjadi penyumbang utama terhadap kasus kriminal di negara ini.
Geng seperti MS13 dan Barrio 18 diperkirakan memiliki lebih dari 25.000 anggota yang menjadi buronan di negara ini, rata-rata merupakan anak muda.
2. El Salvador
El Salvador menempati posisi ke-8 dengan nilai indeks sebesar 67,79. Kejahatan terorganisir menjadi masalah terbesar yang dihadapi oleh negara ini, mayoritas pelakunya berasal dari kelompok gangster.
Tingginya angka pengangguran dan rendahnya nilai upah para pekerja telah mendorong mereka masuk ke daerah yang rawan terhadap tindakan kejahatan untuk menambah pundi-pundi pemasukan.
3. Guyana
Guyana menempati posisi ketujuh di dunia dengan nilai indeks sebesar 68,75. Penggunaan senjata api oleh para pelaku kriminal merupakan hal biasa di negara ini, meskipun lisensi kepemilikan senjata api sangat ketat.
Tindakan kriminal bersenjata seperti perampokan seringkali terjadi di Guyana, dengan para wisatawan sering menjadi korban perampokan, penyerangan, bahkan pembobolan hotel tempat menginap mereka. Kekerasan dalam rumah tangga juga turut meningkatkan angka kejahatan di negara ini, seiring lemahnya perlindungan hukum terhadap para korban.
4. Trinidad & Tobago
Trinidad dan Tobago berada di posisi ke-6 dunia dengan nilai indeks kejahatan sebesar 71,36. Pemerintahnya menghadapi kesulitan dalam mengatasi berbagai tingkat kejahatan, termasuk resistensi birokrasi terhadap perubahan, kelompok geng kriminal, narkoba, sistem peradilan, dan masalah ekonomi.