Membahas Minuman Alkohol dari Berbagai Sisi, Menciptakan Paradoks Berbahaya

Minggu 03-03-2024,10:48 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

RADAR JABAR - Banyak yang mengatakan bahwa minuman alkohol ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, alkohol dapat menjadi teman baik yang membuat seseorang lebih rileks dan mudah bergaul. Namun, di sisi lain, alkohol dapat menjadi musuh yang merusak kesehatan dan kehidupan sosial kita. Kami akan membahas minuman alkohol dari berbagai sisi.

Kami akan mengulas investigasi di mana kami akan menyelidiki berbagai fenomena sosial dalam masyarakat secara mendalam, sehingga Anda dapat memperoleh pelajaran penting dari fenomena tersebut, terutama pelajaran kehidupan.

Kali kami akan membahas dengan seru dan memberikan tips mengenai alkohol, mulai dari sejarah industri, pro dan kontra, hingga fakta-fakta mengejutkan yang mungkin belum pernah Anda dengar tentang minuman beralkohol.

Perbedaan Minuman Alkohol Kuno dan Modern

Alkohol sebenarnya telah ada sejak ribuan tahun yang lalu, bahkan ada beberapa jenis primata yang juga suka akan alkohol. Penggunaan alkohol sudah ada dalam berbagai budaya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Mari kita bahas lebih lanjut.

Pada zaman dulu, seperti zaman Mesir kuno, orang-orang sudah minum bir yang terbuat dari gandum dan air. Bahkan dalam beberapa peradaban, minum alkohol menjadi simbol kemakmuran dan kebahagiaan.

Namun, seiring perkembangan zaman, pada abad ke-19, orang-orang di Eropa dan Amerika Serikat sering mengonsumsi alkohol dalam jumlah yang besar. Sayangnya, kebiasaan ini akhirnya menyebabkan banyak masalah sosial dan kesehatan.

BACA JUGA:6 Bahaya Mengonsumsi Alkohol bagi Penderita GERD: Ketahui dan Waspadai

Alkohol memang memiliki sisi yang merugikan, namun juga memiliki kenikmatannya. Mulai dari masa itu, karena orang menjadi tidak sadar dan kehilangan kendali terhadap pasangan hidup mereka, atau bahkan menyebabkan gangguan emosional, penyakit hati, hingga masalah kemiskinan.

Terkadang, orang-orang miskin pun sering menghabiskan uang mereka bukan hanya untuk kebutuhan, tapi juga untuk berjudi, semuanya sudah menjadi satu paket yang sering kita lihat. Selain itu, merokok juga telah menjadi stereotip yang sangat melekat.

Sejak abad ke-19 itu, banyak negara akhirnya mulai mengatur produksi, distribusi, dan konsumsi minuman alkohol.

Maka jika Anda melihat film "Peaky Blinders" dengan Tommas Shelby, sebenarnya alkohol dilarang dan ada aturan yang melarang penjualannya secara bebas. Bahkan, Amerika Serikat pada tahun 1920 juga total melarang minuman alkohol.

Namun, meskipun demikian, tidak sedikit orang yang berhenti minum alkohol. Hal ini sama saja seperti narkoba atau benda lainnya, ketika ada pasokan dan permintaan, biasanya akan ada pasokan juga.

Minuman alkohol telah menjadi bagian dari budaya di banyak negara. Sebagai contoh, di Italia, minum anggur adalah bagian dari budaya santai dan enak saat makan malam. Di Jepang, minum sake merupakan tradisi dalam upacara dan perayaan, dan juga biasa dilakukan saat banyak bekerja.

BACA JUGA:Apa yang Terjadi pada Otak Orang Mabuk? Jangan Remehkan Akibatnya

Bahkan di Indonesia, minuman arak juga telah menjadi bagian dari budaya di beberapa daerah. Belakangan ini, minuman alkohol menjadi tren di kalangan anak muda di Amerika. Namun, seiring berjalannya waktu, minuman alkohol telah melebihi standar budaya dan berubah menjadi industri yang dikomersialisasikan.

Kategori :