RADAR JABAR - Rezim pendudukan Israel memulai serangan yang intensif terhadap Kota Rafah di Gaza selatan pada Senin (12/2) pagi waktu setempat. Penyerangan tersebut menyebabkan kematian dan luka parah pada ratusan warga sipil, termasuk sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Otoritas kesehatan di Rafah melaporkan bahwa lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan, tewas dalam serangan tragis oleh militer Israel, sementara ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Para korban segera dilarikan ke berbagai rumah sakit di Kota Rafah, menurut otoritas kesehatan. Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengungkapkan bahwa Rafah menjadi sasaran serangan udara sengit Israel di pusat kota, yang merusak rumah-rumah warga di sekitar kantor pusat PRCS.
BACA JUGA:Medali Olimpiade Paris Terbuat dari Potongan Logam Menara Eiffel
Direktur Rumah Sakit Kuwait di Kota Rafah, Suhaib Al-Hams, mengungkapkan bahwa rumah sakit kewalahan mengobati pasien yang menderita luka parah dan menghadapi kekurangan obat dan persediaan medis.
Sumber lokal melaporkan bahwa pesawat tempur Israel melakukan sekitar 40 serangan udara, menargetkan rumah-rumah dan masjid yang digunakan sebagai tempat perlindungan untuk pengungsi. Selain itu, penembakan artileri dan serangan lewat laut juga dilaporkan terjadi di Rafah.
Kendaraan sipil yang membawa korban mencapai Rumah Sakit Kuwait di Rafah, sementara ratusan orang dievakuasi ke rumah sakit tersebut untuk mencari perlindungan dari serangan bom, menurut saksi mata dan sumber lokal.
BACA JUGA:Israel Gunakan PSK untuk Terapi Pengobatan Tentara Zionis yang Terluka
Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Al-Huda di kamp pengungsi Yibna adalah di antara masjid yang diserang oleh pasukan Israel, tempat ratusan keluarga pengungsi dan lebih dari 14 rumah dihuni.