RADAR JABAR - Kasus pembunuhan satu keluarga di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur telah mengungkap sejumlah fakta baru. Sebagaimana telah diketahui sebelumnya, sebuah keluarga di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah dibantai hingga tewas oleh seorang pelajar SMK bernama Junaedi.
Korban pembunuhan satu keluarga tersebut terdiri dari Waluyo (suami), Sri Winarsih (istri), serta tiga anak mereka, RJ (anak pertama), VD (anak kedua), dan SAD (anak ketiga) yang berusia 3 tahun.
Mereka menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Junaedi. Pelaku tersebut merupakan tetangga mereka di Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.
Kapolres PPU, AKBP Supriyanto, menyatakan bahwa menurut hasil penyelidikan awal, motif pembunuhan diduga berasal dari rasa sakit hati atau dendam.
BACA JUGA:Sosok Argiyan Arbirama, Pelaku Pembunuhan Mahasiswi di Depok Kirim Pesan ke Ibunya
Namun, penyelidikan lebih lanjut telah mengungkap fakta yang berbeda. Ternyata, JND sudah memiliki masalah yang berlarut-larut dengan keluarga Waluyo sejak lama, meskipun sebagian besar masalah tersebut sebenarnya bersifat sepele. Salah satu contohnya adalah perselisihan terkait ayam dan helm.
“Sementara ini, dendam karena percekcokan antar tetangga sebelah, permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres AKBP Supriyanto pada Selasa 6 Fabruari 2024.
Masih belum jelas apa sebenarnya masalah terkait ayam tersebut. Mengenai helm, ada laporan dari warga bahwa pelaku telah meminjam helm namun tidak mengembalikannya selama tiga hari.
Selain itu, keluarga juga memberikan keterangan bahwa salah satu korban, yaitu Rj, anak pertama dari keluarga tersebut, pernah memiliki hubungan asmara dengan tersangka.
BACA JUGA:AS Sampaikan Keprihatinan Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Gereja Gaza oleh Israel
Namun, hubungan tersebut tidak disetujui oleh orangtua korban, yang juga menjadi korban dalam insiden ini, karena alasan Rj sudah memiliki pasangan lain.
Kronologi Pembunuhan Satu Keluarga di PPU
Peristiwa tragis pembantaian satu keluarga oleh seorang remaja bernama Junaedi terjadi pada Selasa 6 Februari 2024 dini hari sekitar pukul 01.30 WITA. Sebelum melakukan perbuatan kejamnya, tersangka terlibat dalam adegan mabuk-mabukan bersama teman-temannya yang tidak jauh dari tempat tinggal korban.
Tersangka kemudian kembali ke rumahnya untuk mengambil sebilah parang sebelum akhirnya menuju rumah korban untuk melancarkan aksinya.
“Sementara ini dendam karena percekcokan antartetangga gara-gara permasalahan ayam, kemudian juga korban meminjam helm belum dikembalikan selama tiga hari,” ungkap Kapolres saat merilis kasus ini.