3 Keuntungan Kereta Cepat Jakarta Bandung Selain Pada Penjualan Tiket

Jumat 05-01-2024,10:09 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

Selanjutnya, keuntungan kereta cepat juga dapat memberikan dampak positif pada nilai investasi properti di daerah yang dilayani oleh sistem tersebut. Peningkatan investasi properti ini dapat terjadi karena beberapa alasan, salah satunya adalah peningkatan aksesibilitas dan kualitas hidup yang lebih baik.

Keberadaan kereta cepat yang efisien dapat meningkatkan kualitas hidup di suatu daerah, sehingga dapat mengakibatkan peningkatan permintaan tempat tinggal di daerah tersebut. Hal ini pada gilirannya dapat meningkatkan harga properti di daerah tersebut, sahabat.

Sebagai contoh konkret, salah satu illustrasi dari peningkatan investasi properti akibat kereta cepat adalah pengembangan properti di sekitar stasiun-stasiun kereta cepat di beberapa kota di Prancis yang dilayani oleh sistem TGV.

BACA JUGA:Ridwan Kamil Diminta Presiden Carikan Nama untuk KCJB

Sebagai contoh, kota Lille di Prancis sebelum adanya TGV merupakan kota yang relatif kecil dan kurang terhubung dengan kota-kota besar lainnya seperti Paris dan Brussels. Namun, ketika TGV menghubungkan Lille dengan kedua kota besar tersebut, kota ini menjadi lebih mudah dijangkau.

Akibatnya, daerah sekitar stasiun kereta cepat di Lille mengalami perkembangan pesat, dengan banyak pengembang properti membangun gedung-gedung apartemen, pusat perbelanjaan, dan pusat bisnis di sekitar stasiun ini. Hal ini menciptakan peluang pekerjaan baru dan meningkatkan nilai properti di daerah tersebut.

Selain itu, peningkatan aksesibilitas juga menarik lebih banyak bisnis untuk pindah ke Lille, sehingga kota ini berkembang menjadi lebih besar dan makmur dengan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Ini adalah contoh bagaimana peningkatan investasi properti dapat terjadi di sekitar stasiun kereta cepat, yang pada gilirannya memberikan dampak positif pada pertumbuhan kota dan ekonomi regional, sahabat.

3. Meningkatkan Pendapatan Pajak

Pengembangan dan operasionalisasi sistem kereta cepat dapat memberikan kontribusi signifikan pada pendapatan pemerintah dalam beberapa cara. Sebagai contoh, transaksi yang terkait dengan kereta cepat, seperti penjualan tiket, pembelian makanan dan minuman di dalam kereta, serta bisnis terkait lainnya, dapat menghasilkan pajak dan pungutan tambahan.

Pemerintah dapat mengumpulkan pajak penjualan, pajak layanan, dan pajak lainnya dari aktivitas ini. Properti atau aset yang digunakan untuk infrastruktur kereta cepat, seperti tanah atau stasiun, dapat menghasilkan pendapatan melalui penyewaan atau lisensi penggunaan aset ini kepada pihak swasta.

BACA JUGA:Resmi! WHOOSH Nama Resmi KCJB, Artinya Apa Sih?

Pemerintah atau badan pengelola kereta cepat juga dapat mendapatkan pendapatan dari kesepakatan komersial, sponsor, atau iklan dari pihak swasta.

Sebagai contoh nyata, Jepang dengan sistem shinkansennya menunjukkan peningkatan pendapatan pemerintah akibat pengembangan kereta cepat. Shinkansen adalah sistem kereta cepat yang dioperasikan oleh Japan Railways Group, badan milik negara.

Pendapatan dari penjualan tiket shinkansen merupakan sumber pendapatan utama bagi JR Group. Misalnya, shinkansen Tokaido yang menghubungkan Tokyo dan Osaka menghasilkan pendapatan yang besar dari penjualan tiket, dan sebagian besar pendapatan ini masuk ke kas negara.

Pemerintah Jepang juga mengumpulkan pajak penjualan dari penjualan tiket kereta cepat. Selain pendapatan langsung dari penjualan tiket, JR Group juga mendapatkan pendapatan dari bisnis terkait, seperti restoran dan toko suvenir di stasiun kereta cepat. Kesepakatan sponsor dan iklan juga memberikan pendapatan tambahan.

Pendapatan yang diperoleh dari shinkansen tidak hanya digunakan untuk membiayai operasi dan pemeliharaan sistem kereta cepat, tetapi juga dapat digunakan untuk investasi di sektor transportasi lainnya atau proyek infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat.

Kategori :