RADAR JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa hujan deras yang melanda pada Minggu (26/11) dan Senin (27/11) telah menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor di tiga kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.
Humas BPBD Kabupaten Sukabumi, Sandra Fitria, pada Senin (27/11), mengungkapkan bahwa meskipun tidak terdapat korban jiwa dalam peristiwa tanah longsor ini, namun warga yang rumahnya terdampak bencana tersebut harus mengungsi karena mengalami kerusakan.
"Tidak ada korban jiwa pada kejadian tanah longsor ini, hanya saja warga yang rumahnya terdampak bencana tersebut harus mengungsi karena mengalami kerusakan" ujarnya
BACA JUGA:Banjir di Bogor Rendam Ratusan Rumah Warga, Beberapa Lokasi Terdampak Longsor
Dari informasi yang dikumpulkan oleh BPBD, terjadi longsor tebing tanah dengan tinggi empat meter dan panjang delapan meter di Kampung Tegallega, RT 02/05, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar. Kejadian ini mengakibatkan satu rumah yang berada di atas tebing mengalami kerusakan pada bagian dapur dan ruang tengah akibat ikut terbawa longsor.
Sebanyak dua kepala keluarga atau enam jiwa yang tinggal di rumah tersebut harus mengungsi karena rumahnya tidak layak huni. Kerugian yang dialami oleh penyintas masih dalam proses pendataan.
Selanjutnya, di Kampung Cimapag, RT 08/08, Desa/Kecamatan Cireunghas, dua rumah mengalami kerusakan akibat longsor. Awal kejadian ini terjadi pada rumah milik Hasanah yang dihuni dua jiwa, yang terletak di atas tebing tanah yang terbawa longsor, khususnya pada bagian dapur.
BACA JUGA:Persis Minta Indonesia Berperan Aktif dalam Kirim Pasukan Perdamaian ke Palestina
Di bawah tebing tersebut, terdapat rumah milik Asep yang dihuni empat jiwa. Material rumah yang terbawa longsor menimpa bagian dapur rumah Asep. Akibatnya, seluruh warga yang rumahnya terdampak harus mengungsi.
Kemudian, di Kampung Pojok, RT 02/06, Desa Bojonglongok, Kecamatan Parakanslak, terdapat tebing tanah dengan tinggi empat meter, lebar empat meter, dan panjang lima meter yang mengancam satu rumah yang dihuni dua jiwa. Karena khawatir terjadi longsor susulan, penghuni rumah tersebut memilih untuk mengungsi.
Sandra menekankan bahwa potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hujan deras diprediksi akan terus turun dalam beberapa hari ke depan.
Oleh karena itu, pihak BPBD mengimbau kepada warga, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti bantaran sungai dan lokasi bertebing, untuk tetap waspada dan lebih baik mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman, sebagai antisipasi terhadap kemungkinan hal yang tidak diinginkan.*