RADAR JABAR - Sejumlah warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel pada Jumat, sebagai bagian dari kesepakatan jeda kemanusiaan dengan kelompok perlawanan Hamas. Mereka mengungkapkan mengenai penderitaan yang mereka alami selama ditahan di penjara-penjara Israel.
Laith Othman, seorang pemuda 17 tahun dari Ramallah, menyatakan bahwa kondisi di dalam penjara sangat buruk.
"Mereka melarang kami keluar dari sel, makanannya sangat buruk, waktu untuk mandi sangat singkat." ungkapnya dalam sebuah video yang ditayangkan oleh Al Jazeera,
Othman menambahkan bahwa Israel mengancam akan menahan kembali para tahanan jika mereka "merayakan pembebasan" itu.
Raghd Al-Fanni, warga Palestina lainnya, juga mencatat kehidupan yang sulit selama ditahan di penjara Israel, terutama setelah serangan pada 7 Oktober 2023. Al-Fanni mengatakan bahwa para tahanan tidak memperoleh kebutuhan dasar sebagai manusia, dengan air keran yang rasanya seperti klorin.
Fareed Najm, seorang perempuan lain yang ditahan oleh Israel, juga menyatakan bahwa para tahanan tidak diberi air minum bersih dan makanan yang cukup.
Para warga Palestina juga merasa dipermalukan dalam perjalanan pulang.
"Kami telah banyak menderita di penjara... Mereka selalu memperlakukan kami dengan cara yang sangat buruk." ungkap Najm