Tanpa segan, ia mengiyakan jika warganya memang diperintahkan untuk membunuh warga Palestina, “Ya, kita membunuh bayi-bayi mereka.”
“Apa menurutmu itu menyenangkan?” Hamzah kembali menekan. Wanita itu kembali menjawab, “Ya, itu sangat menyenangkan. “
Itu lantas membuat sang konten kreator bertanya-tanya mengenai sisi kemanusiaannya, “Apakah kamu manusia?”
Dengan santai Wanita itu menjawab bahwa dirinya memang manusia, “Saya manusia, kau lihat? Saya bukan robot. Perset*n dengan bayi-bayi itu.”
Karena melihat Hamzah yang hanya terdiam beberapa detik tanpa bisa berkata-kata, sambungan pun diputus Wanita itu tanpa mengucap pamit. Hamzah mengakui, ini menjadi ke sekian kali dirinya mendapatkan respons mengejutkan dari warga sipil Israel terkait genosida yang terjadi di Gaza dan wilayah Palestina lainnya.
Melihat video wawancara virtual sebelumnya yang dilakukan Hamzah Saadah dengan beberapa warga Israel, Sebagian besar dari mereka mewajarkan penyerangan tersebut. Bahkan anak berusia dini di Israel sudah diajarkan untuk membenci warga Palestina.
Melihat berbagai video tersebut, tak sedikit netizen yang memberi reaksi negative terhadap berbagai respons yang diberikan warga Israel tersebut. Bahkan sebagian menyebut mereka psikopat
“Tidak kaget, sifat mereka sudah tertulis di dalam qur'an,” komentar akun @ nadi***
“tidak ada satu orang pun dari Israel yang berperilaku baik. apakah mereka dibuat dan dibentuk dengan cara ini atau apakah properti tameezi yang buruk ini ada di dalamnya?” tulis akun @ dr***
“Semuanya sama, saya ulangi semuanya sama,” komentar akun @ cotta***
Ajaran Membunuh dalam Kitab Talmud Yahudi
Kitab Talmud dianggap sebagai kitab suci terpenting bagi umat Yahudi, serta memiliki peran yang sangat sentral dan mendalam dalam kehidupan agama dan budaya mereka.
Lebih dari sekadar panduan hukum agama, Talmud juga berfungsi sebagai fondasi ideologis, prinsip-prinsip, dan pedoman untuk pembuatan kebijakan oleh negara dan pemerintah Israel, serta merupakan pandangan umum dalam kehidupan sehari-hari orang Yahudi.
Oleh karena itu, Israel sering dianggap sebagai negara yang bersifat rasial, chauvinistik, teokratis, konservatif, dan sangat dogmatis.
Untuk memahami sikap tegas dan tanpa kompromi yang terlihat dari Israel, penting bagi individu untuk memahami substansi ajaran Kitab Talmud, yang dianggap oleh masyarakat Yahudi sebagai kitab suci terpenting di antara kitab-kitab suci mereka yang lain.
Melansir dari laman alhikmah.ac.id, Keimanan orang Yahudi terhadap Kitab Talmud dianggap lebih penting dari Kitab Perjanjian Lama, yang juga dikenal dengan nama Taurat. Bukti tentang hal ini dapat ditemukan dalam Talmud ‘Erubin’ 2b (edisi Soncino) yang mengingatkan kepada kaum Yahudi, “Wahai anakku, hendaklah engkau lebih mengutamakan fatwa dari para Ahli Kitab (Talmud) daripada ayat-ayat Taurat”.