RADAR JABAR - Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang cukup umum, tetapi seringkali masih kurang dipahami secara mendalam oleh masyarakat umum.
Kelainan ini dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama jika tidak terdeteksi dan diobati secara tepat.
Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan secara mendalam tentang apa itu skoliosis, penyebabnya, gejala, diagnosis, serta berbagai metode pengobatan yang tersedia.
Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit skoliosis kepada pembaca.
Berikut adalah penjelasan tentang penyakit skoliosis:
Apa Itu Skoliosis?
Skoliosis adalah kelainan tulang belakang yang ditandai oleh kelengkungan abnormal pada tulang belakang. Tulang belakang yang sehat seharusnya membentuk lengkungan ringan yang disebut lordosis di leher dan lordosis di pinggang, serta kyphosis di bagian tengah punggung. Namun, pada penderita skoliosis, tulang belakang melengkung secara lateral (ke samping) dalam bentuk "S" atau "C." Skoliosis dapat memengaruhi berbagai usia, tetapi seringkali mulai terlihat selama pertumbuhan pesat saat masa anak-anak dan remaja.
Penyebab Skoliosis
Penyebab pasti skoliosis masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi ada beberapa faktor yang dapat berkontribusi pada perkembangan kondisi ini. Berikut adalah beberapa faktor penyebab yang dapat memicu skoliosis:
Faktor Genetik: Faktor keturunan memiliki peran dalam perkembangan skoliosis. Jika ada riwayat keluarga dengan skoliosis, risiko anak untuk mengembangkan kondisi ini akan lebih tinggi.
Idiopatik: Sebagian besar kasus skoliosis disebut idiopatik, yang berarti penyebabnya tidak diketahui. Skoliosis idiopatik terjadi secara tiba-tiba tanpa penyebab yang jelas.
Neuromuskular: Beberapa kondisi neuromuskular, seperti distrofi otot, paralisis serebral, dan sindrom Down, dapat menyebabkan skoliosis karena pengaruhnya terhadap otot dan postur tubuh.
Congenital: Skoliosis kongenital adalah kelainan bawaan yang mungkin terjadi selama perkembangan tulang belakang janin dalam kandungan.
Trauma: Cedera atau trauma pada tulang belakang juga dapat menyebabkan skoliosis dalam beberapa kasus.
Infeksi: Infeksi tulang belakang yang tidak diobati dengan baik dapat menyebabkan perubahan pada struktur tulang belakang, yang pada gilirannya dapat menyebabkan skoliosis.
Gejala Skoliosis
Gejala skoliosis dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kelengkungan tulang belakang. Gejala umumnya termasuk:
Kelengkungan Tulang Belakang: Kelengkungan tulang belakang yang terlihat secara visual adalah gejala utama skoliosis. Ini dapat terlihat seperti "S" atau "C" saat dilihat dari samping.
Ketidakseimbangan Tubuh: Ketidakseimbangan tubuh yang dapat menyebabkan bahu atau panggul terlihat tidak sejajar.