RADAR JABAR - Ketika menyebut negara Israel, hampir semua orang mengenal negara Yahudi tersebut. Namun, ketika nama Theodor Herzl disebut, masih banyak yang tidak mengenal sosoknya.
Padahal, Herzl sangat terkait dengan berdirinya Israel saat ini. Dia merupakan seorang jurnalis yang terkenal sebagai tokoh utama gerakan Zionisme. Tak hanya itu, Herzl juga dikenal sebagai Bapak Rohani Negara Yahudi.
Pada tahun 1901, Herzl menjadi penggagas negara Yahudi. Lahir di Budapest, Hungaria, pada 2 Mei 1860, Herzl meninggal di Edlach an der Rax, Austria, pada 3 Juli 1942. Herzl dibesarkan dalam semangat pencerahan Yahudi Jerman dan mengapresiasi budaya modern.
Dia menjadi tokoh utama dalam gerakan zionisme di seluruh dunia, juga dikenal sebagai penulis, wartawan, dan tokoh Yahudi terkemuka pada zamannya.
BACA JUGA:Bukti Ketakutan Orang Yahudi Lewat Menanam Pohon Gharqad
Herzl merupakan konseptor gerakan zionisme internasional, membuka jalan menuju berdirinya negara Israel modern setelah penolakan terhadap program Uganda Britania dalam Kongres ke-6.
Setelah itu, Bapak Zionisme ini meninggal karena serangan jantung di sebuah desa di Austria pada tahun 1940-an. Pesan terakhirnya kepada William H. Heckler terkait cita-citanya mendirikan Negara Yahudi di Israel: "Sampaikan salam untuk Palestina dariku."
Pada tahun 1909 jenazahnya dibawa ke Israel dan dimakamkan di bukit Harzl di daerah Yerusalem. Bukit tersebut diberi nama sesuai Namanya sebagai sebuah penghormatan.
Kematian Tragis Keluarga Herzl
Theodor Herzl memiliki istri yang bernama Julie Naschauer. Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak yang bernama Paulina, yang kedua laki-laki bernama Hans, dan yang terakhir bernama Margaritha.
Namun istrinya meninggal karena radang paru-paru pada tahun 1907, tepatnya 3 tahun setelah kematian Herzl tersendiri. selanjutnya Putri pertama Theodor herzl yang bernama Paulina meninggal di usia 40 tahun yang disebabkan overdosis Heroin.
Ternyata ia mengidap penyakit mental dan menjadi pecandu obat-obatan di usianya yang masih muda. Sementara Hans sebagai putra satu-satunya dari Herzl menjadi seorang Katolik karena tekanan antisemitisme di Eropa.
Hingga pada akhirnya karena tekanan tersebut menjadikan Hans sebagai putra satu-satunya pendiri negara Israel ini mengidap penyakit mental. Hans melakukan bunuh diri dengan cara menembak kepalanya dengan pistol pada saat pemakaman Paulina.
Sedangkan Margarita yaitu sebagai putri bungsu dari Herzl juga mengidap penyakit mental dibawa ke kamp konsentrasi Nazi pada tahun 1943 tepatnya pada saat peristiwa Holocaust. Pada peristiwa inilah akhirnya ia juga meninggal di sana dan jasadnya sendiri termasuk yang kemudian dibakar di peristiwa tersebut.