RADAR JABAR - Pemerintah Kota Tangerang Provinsi Banten telah mengambil langkah antisipatif dengan menyediakan vaksin bagi kelompok rentan yang berisiko terkena penyakit monkeypox atau bagi individu dengan Human Immunodeficiency Virus (HIV).
Herman Suwarman, Sekretaris Daerah Kota Tangerang, menyatakan bahwa stok vaksin telah disiapkan, meskipun jumlahnya terbatas, dan prioritas pemberian vaksin diberikan kepada mereka yang telah melakukan kontak erat dengan penderita.
"Vaksinnya sudah tersedia namun dalam jumlah terbatas, dan itu diprioritaskan untuk yang kontak erat," ujar Herman Suwarman di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Senin (30/10).
BACA JUGA:Dapat Body Shaming, Kiky Saputri Tidak Akan Adakan Give Away untuk Buzzer
Herman menjelaskan bahwa saat ini Pemerintah Kota Tangerang sedang melakukan kampanye dan edukasi yang intensif mengenai bahaya penyakit Mpox (penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox) melalui Puskesmas. Langkah ini diambil oleh Pemkot Tangerang untuk meminimalkan penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus Mpox.
"Supaya masyarakat juga bisa tahu dan akhirnya waspada dari penularan penyakit," katanya.
Tujuannya adalah agar masyarakat memiliki pengetahuan yang cukup tentang penyakit ini dan menjadi lebih waspada terhadap potensi penularan.
Selain penyuluhan, Herman juga mendorong masyarakat untuk menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), termasuk berhubungan seks yang aman, serta untuk menghindari kontak langsung dengan hewan atau manusia yang terinfeksi penyakit Mpox. Ia juga menekankan pentingnya segera mengunjungi fasilitas kesehatan bagi mereka yang mengalami gejala.
"Perhatikan juga untuk yang memiliki gejala segera ke fasilitas kesehatan" ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa Monkeypox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang dapat menular melalui hewan yang terinfeksi atau dari manusia ke manusia. Risiko penularan cacar monyet dapat terjadi melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau lesi pada kulit atau mukosa, bahkan dari hewan yang terinfeksi.
BACA JUGA:Ada Bacawapres Gagal yang Dipermainkan 'Pak Lurah' di Istana sampai Menunggu 10 Jam
"Virus ini dapat menyebar antara manusia ke manusia lainnya melalui kontak langsung secara fisik seperti luka infeksi, koreng, atau cairan tubuh penderita maupun tidak langsung. Jika cairan tubuh atau luka penderita menyentuh benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau sprei dan kita yang sehat menyentuhnya maka dapat tertular juga. Jadi, penyebarannya cukup cepat dan mudah" ujarnya.
Gejala penyakit ini, kata Dini, mirip dengan gejala cacar air, termasuk demam, nyeri otot, pusing, kelelahan, dan munculnya lepuh cacar atau koreng berisi cairan atau nanah pada kulit. Perbedaannya adalah cacar monyet dapat menyebabkan pembengkakan pada kelenjar getah bening.
"Dalam satu hingga tiga hari atau lebih, setelah demam penderita akan mengalami ruam yang dimulai pada wajah dan akan menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pada umumnya, ini akan berlangsung selama dua hingga empat minggu" ungkap Dini Anggraeni.