Namun, saat waktu sudah menunjukkan pukul 21.30 WIB, Bacawapres tersebut memutuskan untuk beristirahat. Keputusan tersebut diambil karena telah menunggu dalam kebuntuan di Istana tanpa adanya kejelasan yang terlihat.
"Kebayang gak dari jam 10 siang 'ditahan' di istana. Sudah lama sekali bacawapres ini menunggu. Bagi saya ini sulit dipercaya. Baik dari sisi kelakuan Pak Lurah, atau dari sisi kejadiannya. Masa iya disuruh nunggu selama itu," urai Alifurrahman.
Kemudian, menurut Alifurrahman, Bacawapres tersebut kembali menghubungi ajudan Pak Lurah. Akan tetapi, dalam percakapan tersebut, gaya bahasanya sudah berbeda.
Bacawapres tidak lagi menanyakan apakah boleh pulang atau tidak. Dengan tegas, Bacawapres tersebut menyatakan permintaan izin untuk beristirahat. Alasannya karena sudah terlalu lama menunggu.
"Meski ajudan bilang masih suruh tunggu, si Bacawapres ini sudah kelelahan. Selain itu, dia juga sudah dijemput stafnya. Lalu dia pulang dari Istana dan menginap di sebuah hotel dekat istana," bebernya.
Ketika baru saja melakukan check-in di hotel, Bacawapres tersebut dihubungi oleh seseorang dari Istana. Penelepon tersebut meminta Bacawapres untuk kembali ke Istana.
"Cerita ini dikonsultasikan dengan salah satu elit partai. Si Bacawapres ini mendapat jawaban: Sudah tidak perlu kamu hadir ke sana lagi. Karena kamu sudah dipermainkan. Kamu sudah dizolimi. Ini bukan lagi soal ketaatan atau kepatuhan pada pimpinan dan aturan. Sudah sekarang kamu istirahat, besok kita ketemu. Kata salah satu elit partai ini," tutur Alifurrahman.
Setelah berdiskusi dengan para elit partai, Bacawapres tersebut menghubungi ajudan Pak Lurah. Dia menyatakan keinginannya untuk istirahat karena kelelahan setelah menunggu sejak siang di Istana.
"Benar-benar sulit dipercaya ini terjadi. Tapi jika ini terkonfirmasi kepada tokoh yang tahu cerita ini, orang yang tahu cerita ini dan saya mendapatkan cerita dari stafnya, saya gak punya pilihan untuk mempercayai cerita ini. Karena diceritakan oleh beberapa orang dan terkonfirmasi," tegas Alifurrahman.
Tak berapa lama kemudian, Bacawapres tersebut menerima panggilan lagi dari Istana, yang intinya meminta kehadirannya dengan segera.
BACA JUGA:Prabowo Diusulkan Gandeng Cawapres Muda di Pemilu 2024
Meskipun dalam keadaan lelah, seperti yang dijelaskan oleh Alifurrahman, Bacawapres tersebut akhirnya datang meskipun sudah larut malam, sekitar pukul 22.30 WIB. Di Istana, Bacawapres bertemu dengan Pak Lurah.
"Dalam pertemuan itu Pak Lurah menjanjikan si bacawapres ini pasti akan menjadi cawapres dari salah satu kandidat. Setelah itu pulanglah si bacawapres ini. Nah, cerita ini kembali dilaporkan ke salah satu elit partai. Dan elit partai itu bilang ya ini cuma main-main aja. Kamu diberikan janji surga," bebernya.
Menurut Alifurrahman, cerita ini sebenarnya sulit untuk dipercaya. Tapi faktanya benar-benar terjadi.
"Jadi sampai sebegitunya Pak Lurah yang selama ini kita banggakan dan kita sanjung memperlakukan orang lain dengan semena-mena dan dipermainkan sedemikian rupa. Gak tahu alasannya apa," tukasnya.
BACA JUGA:Jawaban Gibran Raka Buming Raka Ketika Ditanya Visi Misi Sebagai Cawapres